Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bahaya Futsal bagi Bapak-bapak, Nafsu Besar Napas Ngos-ngosan

17 Juni 2021   11:58 Diperbarui: 18 Juni 2021   09:36 1591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lapangan futsal (Sumber: unsplash.com/Pascal Swier)

Kalau sudah begini, nafas bakal tersengal-sengal dan otot-otot mulai mengencang. Bagi yang tidak terbiasa olah raga tapi bersemangat ketika diajak futsal, hal ini bisa berbahaya.

Kesalahan utama bagi pemain futsal amatir ini adalah kurangnya pemanasan sebelum bermain. Rata-rata gaya pemanasan mereka hanya main tendang-tendang bola saja. Gerak-gerak badan sedikit juga sudah dianggap pemanasan.

Beda banget sama pemain bola profesional. Padahal setidaknya jika tidak biasa berlatih dan tidak memiliki trainer, seorang awam bisa mengamati bagaimana pemain profesional melakukan pemanasan sebelum bermain bola. Toh, banyak sekali videonya di YouTube.

Belum lagi mereka yang masih doyan merokok. Menunggu giliran main malah merokok, istirahat jeda sebentar juga merokok. Selesai main juga merokok. Apa dikira kalau merokok sambil keringatan tuh bisa menghapus racun-racun dalam sebatang rokok? Rokoknya jadi healthy gitu ya?

Jangan memaksakan diri bermain

Berkaca dari kejadian atlet profesional yang kolaps saat pertandingan olah raga, mestinya yang amatir dan sangat amatir, menjadi sangat waspada dan bisa mengukur diri saat berolah raga. Berita tentang serangan jantung yang dialami atlet profesional jangan dianggap cerita drama yang seolah-olah tak bisa menimpa kita.

Terlebih olah raga futsal ini memang berat dan umumnya tidak ada pengawasan yang memadai dalam hal penanganan medis. Kabar duka usai bermain futsal bukan lagi menjadi kabar yang mengherankan. Itulah faktanya.

Kuncinya adalah tidak terlalu memaksakan diri. Hanya diri kita sendiri yang paham dengan kondisi tubuh sendiri, bukan orang lain.

Jika di tengah permainan sudah merasa ngos-ngosan, lebih baik berhenti dulu untuk istirahat. Jangan karena enggan dianggap lemah atau karena alasan kurang pemain, sehingga memaksakan diri untuk terus berlari. Bahaya.

Saya sendiri pernah mengalami kondisi luar biasa lelah saat futsal. Nafas terasa pendek dan dada berdebar dengan cepat. Saat itulah saya merasa harus berhenti bermain. Mengatur kembali nafas dan menjaga tubuh kembali rileks. Lebih baik lagi, jika sudah dalam kondisi begini tak perlu lagi kembali bermain, meskipun durasi sewa lapangan masih ada.

Bahkan, sebelum diajak futsal pun semestinya kita juga bisa mengukur diri. Jika merasa sedang tidak fit, atau merasa lelah karena seharian bekerja, lebih baik tidak mengiyakan ajakan main futsal. Terlebih bagi bapak-bapak usia 30 tahun ke atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun