Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Aksi Copet yang Berulang di KRL Commuterline

15 Juni 2021   15:53 Diperbarui: 15 Juni 2021   23:02 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di Stasiun Sudirman saat pandemi (foto: widikurniawan)

Setelah itu si copet ini bakal diajak selfie sama petugas keamanan yang diikuti oleh orang-orang lain yang mengambil fotonya dan menyebarkan di media sosial macam Facebook. 

Hukuman selebihnya nyaris tak pernah dipublikasikan. Sekilas hal itu memang seperti hukuman yang tanpa dasar dan main hakim sendiri, tapi itulah kenyataannya. Terutama kasus-kasus copet beberapa tahun lalu sebelum era pandemi.

Maksudnya sih supaya pelaku kapok sekaligus untuk nakut-nakutin copet lainnya agar tidak beraksi di lingkungan stasiun dan di dalam KRL. Tapi kenyataannya? Selalu saja ada kejadian pencopetan yang berulang, bahkan oleh pelaku yang sama.

Nggak ada kata malu dan kapok meski wajah lebamnya pernah viral karena tertangkap nyopet. Terlebih saat ini seluruh penumpang KRL wajib memakai masker. Sehingga wajah viral pelaku copet yang pernah tertangkap sulit diidentifikasi oleh penumpang lainnya.

Bisa jadi kawanan pencopet itu tidak pernah merasa takut terkena hukuman pidana karena umumnya korban juga malas memperpanjang urusan ke ranah hukum. Kaum pencopet pun merasa tidak terancam dengan risiko hukuman yang paling banter selfie bareng satpam.

Memang sangat susah mengidentifikasi bahwa seseorang itu copet atau bukan ketika berada di dalam KRL Commuterline yang selalu penuh orang. Ada yang bilang jika ciri-ciri copet tuh memakai ransel di bagian depan. 

Oalah, faktanya hampir semua penumpang KRL, terutama pekerja, selalu memakai ransel di depan. Tujuannya ya supaya menghindari copet, bukan justru dicurigai sebagai copet.

Kini gara-gara penumpang agak berjarak (agak lho ya...) akibat kebijakan di masa pandemi, copet tampaknya juga sedang mengalami masa paceklik. Walau demikian bukan tidak mungkin copet, jambret, aksi tukar tas dan pelaku kejahatan lain hilang begitu saja di KRL Commuterline. Bagaimanapun sebagai penumpang kita harus tetap waspada.

Tips menghindari kejahatan di KRL Commuterline

Lalu bagaimana penumpang mesti mengantisipasi aksi kejahatan dalam KRL Commuterline? Nah, berikut ini sedikit tip dari saya untuk menghindari copet dan kejahatan lainnya di dalam KRL Commuterline.

Simpan HP di saku depan dan tutupi dengan jaket

Tip ini lebih cocok dilakukan bagi laki-laki yang memiliki mode baju kemeja dengan kantong di dada. HP yang ditaruh di kantong depan bakal berada dalam jangkauan kita dan lebih aman lagi jika ditutup dengan jaket.

Taruh dompet di saku celana yang ada kancingnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun