Undian babak keempat FA Cup atau Piala FA menghasilkan laga klasik Manchester United (MU) versus Liverpool yang bakal dihelat 24 Januari 2021 mendatang. Pertarungan yang bakal panas mengingat kedua tim juga bakal saling berhadapan pada lanjutan Liga Primer Inggris sepekan sebelumnya.
Nah, dua kali dalam sepekan bakal saling gebuk, tentu akan meningkatkan tensi kedua kubu. Kebetulan di Liga Primer keduanya berada di puncak klasemen. Wajar jika sorotan akan diberikan pada mereka.
Hanya saja tak semua orang menyambut gembira hasil undian Piala FA tersebut. Sebagian pecinta Liverpool menganggap terlalu dini mereka harus baku hantam di babak keempat, apalagi harus bertandang ke markas Setan Merah.
Sebagian penggemar patut was-was, mengingat laga melawan rival berpotensi merepotkan dan bisa berujung kekalahan. Sudah begitu resiko cedera bagi pemain utama yang mestinya bisa diistirahtkan jika saja undiannya mempertemukan tim level bawah.
Sebut saja Manchester City yang dianggap enak karena terundi melawan tim yang level divisinya empat tingkat di bawah Liga Primer, yakni Cheltenham Town. Sementara Tottenham Hotspurs dan Chelsea juga bakal blusukan ke "kampung" untuk meladeni tim-tim kasta bawah.
Hasil undian ini keruan saja menuai tudingan miring bahwa ini adalah settingan dan Liverpool memang sengaja "dijual" untuk tampil dalam laga-laga "big match". Sebelum ini pun The Reds harus terlibat laga penting melawan Aston Villa yang sedang naik daun. Ya, harap maklum, Liverpool tengah menjadi nama paling menjual saat ini.
Memang tidak akan ada penonton di lapangan, tetapi sponsor dan pemegang hak siar sudah pasti kegirangan. Apapun tajuk kompetisinya, laga Liverpool versus MU adalah jaminan cuan yang melimpah.
Banyak pihak akan berusaha mengambil keuntungan dari hadirnya pertandingan antar keduanya. Taruhlah betapa apparel Nike di kubu Liverpool bakal kegirangan dan memanfaatkan momentum andai MU yang disokong oleh Adidas kalah. Begitu juga sebaliknya.
Tak hanya di Inggris atau Eropa sana, geliat bisnis di Indonesia pun ikut terpengaruh dengan semakin memanasnya laga-laga Piala FA. Sebutlah hak tayang di Indonesia yang dipegang Bein Sports dan dibagi sebagian ke grupnya RCTI. Munculnya laga seru MU versus Liverpool jelas bak pelepas dahaga mengingat  di ranah Liga Primer telah digenggam oleh Mola TV.
Jangan heran jika beberapa hari ke depan makin banyak orang yang mengunduh layanan streaming Bein Sports walau sebelumnya sudah berlangganan Mola TV. Operator penjaja data pun ikut tersenyum karena bakal kecipratan kue.
Media mainstream dan media sosial juga bersorak. Berita-berita tentang Liverpool dan MU bakal makin sering bertebaran seiring komentar-komentar panas kedua pendukungnya. Di era "klik" adalah uang, maka tak mengherankan jika berita tentang kedua klub tersebut dianggap berpotensi panen "klik". Demikian pula para youtuber sepak bola yang pasti tak akan kelewatan membahas laga-laga mereka, baik di Liga Primer maupun Piala FA.
