Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Stik Drum, Piranti Security Andalan MRT Jakarta

22 Februari 2020   15:31 Diperbarui: 22 Februari 2020   23:59 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrean pemeriksaan keamanan di Stasiun MRT Dukuh Atas (foto: widikurniawan)

Buka tas, periksa pakai stik, longok, selesai. Entahlah di dalam tas orang isinya ada benda berbahaya macam durian (hmm durian???). Jelas susah untuk mendeteksi.

Sumber gambar: instagram @mrtjkt
Sumber gambar: instagram @mrtjkt

Membaca komentar-komentar netizen penumpang MRT Jakarta ternyata juga banyak yang sepemikiran dengan saya. Mereka rata-rata mengeluhkan isi jeroan tasnya diketahui oleh orang lain, dalam hal ini petugas keamanan MRT Jakarta. 

Penumpang merasa tidak nyaman saat membawa barang bawaan pribadi macam pakaian dalam dan mungkin ada yang seperti saya, perpaduan pakaian dalam, kaos kaki dan gorengan. Tak hanya sekali petugas menatap saya dengan tatapan aneh usai memeriksa isi tas saya.

Walau bagaimanapun saya tahu bahwa petugas di lapangan jelas hanya menjalankan prosedur yang diperintahkan. 

Tapi, pelaksanaan yang ala kadarnya dan bikin tidak nyaman penumpang tentu percuma saja. Lebih baik gak usah saja kalau begitu. Iya gak usahlah. Tolong kembalikan stik drum pada kodratnya sebagai alat musik.

Sebenarnya memang serba salah sih. Kalau meriksanya terlalu teliti, pasti bakal terjadi antrean panjang mengular, terutama saat jam-jam sibuk.

Saya pernah membaca informasi dari akun resmi instagram MRT Jakarta yang konon metode pemeriksaan keamanan kelak akan ditingkatkan menggunakan mesin x-ray macam di Bandara. Tapi ini jelas juga beresiko membuat antrean panjang juga.

Buktinya mesin ini pernah dipakai di Stasiun Dukuh Atas beberapa waktu lalu karena mungkin ada peningkatan kewaspadaan terhadap keamanan di ibu kota. Tapi karena mesinnya cuma satu (dan sepertinya minjem) membuat antrean jadi panjang.

Jelas penumpang semodel saya yang mengutamakan buru-buru saat berangkat kerja, pas ketemu antrean panjang begini jadi sebal rasanya. Wong naik MRT-nya cuma 10 menit, kok antrean masuk plus naik turun tangga, jalan ke peron, dan nunggu keretanya datang bisa total membutuhkan waktu lebih dari 15 menit? Apalagi kalau ditambah mules dan mampir ke toilet. Pasti lebih lama itu.

Pekerjaan rumah bagi MRT Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun