Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Waspada, Pelecehan Sesama Jenis di KRL dan Area Stasiun

23 Agustus 2019   16:25 Diperbarui: 23 Agustus 2019   16:37 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by widikurniawan

Area publik seperti transportasi massal KRL Commuterline dan stasiunnya memang rawan terjadi pelecehan seksual. Korbannya tak lagi melulu perempuan dengan pelaku laki-laki, tetapi kini sudah banyak laporan adanya laki-laki yang berbuat "hal aneh" kepada sesama laki-laki.

Kejadian ini menimpa diri saya sendiri. Kemarin sore tadi di Stasiun Duren Kalibata, saya singgah di toilet dengan maksud untuk buang air kecil. Karena toilet yang nempel di tembok sedang digunakan orang, maka saya pun masuk ke kamar kecil di posisi tengah (di situ ada 3 kamar kecil).

Saat berada di dalam, mata saya tiba-tiba melihat ada sebuah HP yang semula saya kira mau diletakkan di atas dinding pembatas kamar kecil itu. Tapi kemudian saya seketika sadar bahwa orang di kamar sebelah tidak sedang mau meletakkan HPnya, tetapi gerakannya menjadi seperti mau merekam saya.

"Woii!! Ngapain tuh?!!" teriak saya.

Saya bergegas keluar dari kamar kecil dan memanggil security. Ketika petugas datang, ia langsung mengetuk pintu kamar kecil supaya orang itu keluar. Ada sekira 5 menitan baru ia berani keluar.

Seorang anak muda, cowok, membawa tas ransel keluar dengan langsung membantah bahwa ia tidak melakukan apa-apa, bahkan mengaku tidak membawa HP sama sekali. Namun ketika dibawa ke kantor security, ia akhirnya menyerahkan HP yang disembunyikan di bagian bawah ranselnya. Ia mengakui perbuatannya dengan alasan konyol hanya iseng dan penasaran.

"Saya punya kelainan," ujarnya.

Saya cukup geram dengan perbuatan si pelaku, meski saat itu pun saya mencoba mengontrol emosi dan mendengarkan setiap jawaban dari tiap pertanyaan saya maupun petugas. Dikhawatirkan perbuatannya tidak hanya sekali ini, tapi sudah berulang dan memiliki kelompok. Tapi ia membantah hal itu.

"Benar Pak, saya baru sekali mau melakukannya, iseng saja karena rasa ingin tahu dan karena saya memang suka dengan sesama jenis," kata pelaku.

Cukup lama petugas menginterogasi pelaku yang masih berumur 20 tahun itu. HP milik pelaku juga dicek seluruhnya untuk mencari bukti perbuatannya. Untungnya memang tidak ada video atau foto hasil perbuatan anehnya yang ditemukan, karena bisa jadi keburu dihapus ataupun seperti pengakuannya bahwa ia belum sempat merekam sudah terlanjur ketahuan. Hanya saja ditemukan koleksi video porno yang membuktikan bahwa benar ia mempunyai kelainan orientasi.

Terus terang melihat sosok pelaku saya merasa jijik sekaligus kasihan melihat anak muda sepertinya berperilaku menyimpang. Selalu saja ada permasalahan sosial di balik tingkah negatif anak muda seperti ini. Ia mengaku memiliki kelainan sejak SMP karena orang tuanya melarangnya pacaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun