Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kreatif Mempersiapkan Anak-anak Puasa di Bulan Ramadan

15 Mei 2018   21:38 Diperbarui: 15 Mei 2018   22:59 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews/Danny Permana

Alhamdulillah, bulan Ramadhan sudah di depan mata. Bagi umat muslim, hadirnya bulan istimewa penuh berkah ini tentu harus disambut dengan persiapan khusus. Terutama bagi keluarga yang memiliki anak-anak kecil. Tanpa persiapan memadai, sulit tentunya bagi orang tua untuk mengajarkan puasa bagi si kecil yang baru belajar untuk berpuasa.

Tentu saja menanamkan kesadaran anak tentang puasa Ramadhan tidak bisa instan, misal sekarang diajarkan lalu besok sudah paham. Pembelajaran puasa bisa dimulai secara bertahap dengan cara yang menyenangkan. Tujuan terpenting adalah membuat si kecil terbiasa menjalankan ibadah puasa dan bukan karena keterpaksaan.

Nah, jika anak kita masih berusia balita dan belum masuk sekolah jenjang apapun, tentu diperlukan pendekatan khusus untuk memperkenalkan konsep puasa. Dulu, ketika anak pertama saya belum duduk di bangku SD, dan masih berusia 3-4 tahun, meski belum mengajaknya berpuasa, kami mencoba untuk mengajaknya shalat Tarawih pada malam hari di masjid. Tarawih akan membawanya pada suasana Ramadhan yang berbeda dengan malam-malam pada bulan lainnya.

Walaupun belum wajib berpuasa, kami pun sebagai orang tua selalu mencoba mengajaknya bangun untuk makan sahur bersama. Bukan perkara mudah memang, harus sabar, berbisik ke telinganya sambil berusaha bahwa si kecil tidak malah menangis dan berontak.

Bagi yang memiliki anak usia sekolah dasar, tentu lebih mudah karena di sekolah biasanya juga mengondisikan suasana Ramadhan kepada para siswanya. Maka sebelumnya, sebagai orang tua kita pun harus menjajaki hal-hal yang disampaikan pihak sekolah tentang Ramadhan.

Saat bangun sahur memang waktu yang paling krusial sebagai langkah pertama mengajak anak berpuasa. Jika anak-anak usia balita tetap memilih mau tidur meskipun sempat bangun sesaat, maka berbeda dengan anak-anak yang berusia lima tahun ke atas.

Langkah pertama mengajak anak sahur tentu saja orang tuanya tidak boleh terlambat bangun. Bagaimana mau mengajak sahur jika orang tuanya saja bangun kesiangan? Nah, maka mempersiapkan anak-anak berpuasa tentu saja berarti telah mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Anak-anak seharusnya menghadapi puasa dengan hal-hal yang menyenangkan. Maka tidak ada salahnya jika berikanlah makanan favorit si kecil saat sahur maupun buka. Ketika membangunkan untuk sahur misalnya, berbisiklah ke telinganya dan ingatkan tentang menu favorit yang telah disiapkan.

"Nak, bangun yuk, kita sahur. Tuh, sudah ada sate ayam di meja."

Sate ayam tentu saja lebih baik daripada mie instan, meskipun sebagian anak-anak (terlanjur) menyukai cita rasa mie instan, tetapi menu ini sebaiknya dihindari. Bagaimana mau sukses puasa jika anak-anak kita terancam lemas gara-gara sahur dengan menu mie instan?

Nah, hal-hal menyenangkan lainnya juga bisa menjadi penyemangat bagi anak-anak saat menjalankan ibadah puasa. Hindarilah menggunakan kalimat negatif seperti:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun