Mohon tunggu...
Widia Try Sundari
Widia Try Sundari Mohon Tunggu... Lainnya - Hallo!

Let's open the new page!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Hujan.

24 Februari 2021   03:22 Diperbarui: 24 Februari 2021   04:22 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tanpa menjawab, Haga langsung pergi sembari berteriak: "Jaga dirimu baik-baik, see you!"   

Haga. Orang misterius! 

Lalu ku ambil laptop di Mas Rehan dan aku bergegas pulang. Hujan masih turun. Tapi aku mesti pulang, pasti Mama takut kalau aku pulang terlalu larut malam.   

Di dalam bis, aku melihat jalanan, rasanya begitu sejuk. Rasanya segala penatku hari ini terbayar setelah mendengar benturan air hujan dengan jalanan aspal. Dengan bertemunya aku dan Haga, aku bisa belajar bahwa tak semua orang bisa kita pandang dari hal yang menonjol dari dirinya saja. Mungkin ada sebuah perjuangan sangat besar yang diterpa olehnya. Tak semua buku dilihat dari covernya. Aku selalu memandang orang lain lalu membandingkannya denganku. Ternyata aku salah besar. Haga menunjukkan persepsiku salah selama ini. Terima kasih Haga!

Aku menatap langit, lagi lagi dan lagi. Guntur menggelegar. Terkadang aku berpikir aneh tentang hujan. Kejutan yang manis dan pahit. Hawa dingin mulai menusuk kulit. Semua kulalui bersama hujan. Aku tak ingin melupakan kenangan bersama hujan. Yang selalu membawaku terhanyut pada kesunyian. Hujan memang penuh kejutan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun