Mohon tunggu...
Widia Apri Yanti
Widia Apri Yanti Mohon Tunggu... -

PGSD UNJ'14

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume Buku Pendidikan

20 Agustus 2014   01:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:06 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Nama : Widia Apri Yanti

NIM : 1815140207

Tugas Resume Buku

Judul Buku: PENDIDIKAN KREATIF Menuju Generasi Kreatif dan Kemajuan Ekonomi Kreatif di Indonesia

Penulis: Hudaya Latuconsina

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: Jakarta 2014

Tebal Buku: 311 halaman

Kita harus menjadi manusia yang kreatif.Kita diciptakan untuk menjadi hamba yang bersujud dan menjadi khalifah yang berkreasi. Begitu pun dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin melahirkan manusia Indonesia menjadi hamba yang saleh dan khalifah yang berkreasi. Sekarang ini sudah banyak sekolah yang mengutamakan kreativitas. Contohnya SMKN 1 Sumber, Probolinggo, Jawa Timur yang memiliki prestasi di bidang pertanian dan hasil pertaniannya banyak diminati oleh supermarket di daerah sekitarnya. Awalnya daerah tersebut hanya terdapat anak-anak tamatan SMP, kemudian muncul lah kelompok kecil orang-orang kreatif untuk mendirikan sekolah kejuruan berbasis kebutuhan dan keadaaan lingkungan. Kreativitas juga adalah sokoguru terpenting kemajuan bangsa.

Kita harus menjadi manusia hebat. Oleh karena itu Tuhan memberikan kita potensi (sumber kehebatan) untuk kita gali dan kita kembangkan agar kita dapat menjadi hebat. Iwan Fals membutuhkan keberanian untuk bereksperimen dan kreativitas tinggi untuk menjadi pemusik yang hebat. Potensi yang ada dalam diri kita harus diaktualisasi untuk menjadi sebuah prestasi. Untuk menjadi kreatif, selain kita diberikan potensi pastinya ada juga hambatannya. Kita harus kreatif dalam menghadapi hambatan tersebut. Contohnya Bahruddin guru teladan yang mendapat prestasi sebagai guru berprestasi tingkat nasional tahun 2012. Bahruddin ditugaskan untuk mengajar di daerah terpencil tepatnya di Terentang Hulu, Kalimantan Barat tahun 1993, banyak hambatan dan berbagai masalah yang dihadapi. Namun Bahruddin dan guru-guru lainnya tidak menyerah untuk memajukan pendidikan di daerah tersebut, hingga akhirnya sekolah tersebut mampu menjuarai berbagai cabang olah raga sampai dapat melahirkn bibit-bibit atlet muda berprestasi. Pendidikan sekarang banyak melupakan aspek penting ini yaitu pengembangan dan kreativitas. Guru hanya berpikir mendidik itu hanya mengisi materi ajar, bukan mengembangkan kreativitas siswa.

Peluang itu abstrak, hanya dapat dilihat oleh manusia yang otaknya kreatif dan inovatif, Lahirnya SDIT ( Sekolah Dasar Islam Tepadu) adalah contoh kreatif bagi orang yang mampu melihat peluang. SDIT adalah sinergi kurikulum madrasah kampung dan SD negeri yang dikelola dengan maanajemen modern. Peluang dapat muncul dimana saja bahkan pada benda yang diasingkan oleh orang-orang. Contohnya Bambang Suwerda asal Bantul, Yogyakarta yang berhasil mengelola bank sampah. Manusia dituntut kreatif dalam menyelesaikan masalah. Orang yang kurang kreatif menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah baru. Solusi kreatif dating dari orang yang gaya hidupnya kreatif.

Pendidikan itu mengeluarkan apa yang ada di dalam bukan memasukan sesuatu dari luar ke dalam. Peran pendidikan disini adalah menjaga agar kreativitas seseorang tidak terhambat blokade mental. Seperti Kisnawanti yang terlahir dari seorang bapak tukang becak dan ibu penjual jamu. Dia hanya mampu menyelesaikan sekolahnya hingga SD karena ketidakmampuan ekonomi keluarganya. Ketika teman-temannya melanjutkan sekolah SMP, dia juga menempuh “sekolahnya sendiri”, ia belajar di rumah namun bergaya layaknya sekolah. Buku-buku pelajaran ia beli di pasar dekat dengan rumahnya. Hal yang sama dia lakukan hingga tingkatan SMA namun berhenti ketika teman-temannya sebagian kuliah. Setelah menikah, ia dan suaminya pindah ke Parung, Bogor, Jawa Barat. Tentunya dengan membawa koleksi buku-buku pelajarannya. Di daerah tempat tinggal barunya banyak seklali anak-anak usia sekolah yang luntang-lantung memiliki kegiatan tak berarti. Dari situlah muncul ide Kisnawanti untuk mendirikan warung baca supaya anak-anak sekitarnya mengisi kegiatannya untuk membaca. Tindakan KIsnawanti telah mampu mengoptimalkan kreativitasnya. Kemauan memiliki peran penting untuk dapat mengeluarkan kreativitas. Misalnya Joko Triyono. Guru SMA Negeri 1 Prembun, Kebumen Jawa Tengah yang menciptakan software berupa music gamelan. Contoh selanjutnya ada Heru Suseno. Guru SMA Negeri 2 Madiun, Jawa Timur dengan ciptaannya yaitu animasi virtual tentang ilmu fisika. Dan juga Nura Uma Anissa, guru TK Islam AL Azhar 22 yang menciptakan alt peraga Mari Mengenal Indonesia. Orang kreatif itu bukan hanya menemukan hal yang baru, namun membuat sesuatu memiliki nilai tambah atau mengurangi biaya.

Tindakan kreatif bisa juga terjadi pada tindakan yang terlihat menentang. Contohnya seperti yang dilakukan Nur Qosim guru sejarah di SMA Negeri 3 Depok. Dia membolehkan anak muridnya membuka HP ketika sedang KBM. Tujuannya adalah agar anak murid tidak merasa bosan karena harus mendengarkan ceramah dari guru, sehingga dapat melakukan eksplorasi di internet, karena semua orang tau pelajaran sejarah itu adalah pelajaran yang membosankan jika kita hanya mendengarkan ceramah guru. Hal yang dilakukan Pak Nur tindakan ini kreatif.

Layanan pendidikan di Indonesia harus merata. Namun masih banyak kendala yang harus kita tangani dengan cara kreatif agar layanan pendidikan dapat merata. Di daerah luar Jawa masih banyak sekolah yang harus ditempuh dengan perahu dan melewati hutan.

Kreativitas baru akan mucul ketika seseorang merasa tertantang. Tantangan beda dengan tekanan. Buku pelajaran yang berat berbeda dengan buku pelajaran bermutu. Buku pelajaran bermutu membuat siswa tertantang untuk mencari informasi baru selain dari buku kelas dan guru, buku yang berat memaksakan siswa untuk memahami konsep sehingga siswa merasa tertekan.

Kualitas guru masih sangat rendah. Guru kreatif memiliki panggilan hati yang tinggi untuk mencintai profesinya sebagai guru.

Untuk melakukan perubahan kita dituntut untuk menjadi kreatif. Setiap manusia punya fitrahnya sendiri. Pendidikanmenjadi bekal siswa dalam mengembangkan diri. Manusia adalah makhluk pembelajar.

Indonesia adalah bangsa yang beragam dan diikat oleh Bhinneka Tunggal Ika. Karena hal itulah banyak masyarakat yang berinisiatif untuk mendirikan sekolah. Seperti Sekolah Darurat yang didirikan oleh Rossy dan Rian di berbagai kawasan kumuh Jakarta. Namun itu semua harus dibangun di atas landasan yang sama yaitu Pancasila.

Guru harus kreatif dalam mengatasi masalah rendahnya kreativitas dalam pendidikan,kreatif untuk memunculkan terobosan kreatif dalam memecahkan segala masalah. Misalnya dalam masalah kesejahteraan ekonomi. Guru kreatif dapat melakukan berbagai cara halal dan cerdas untuk meningkatkan kesejahterahannya.

Pembangunan bangsa di dunia mengandalkan SDM dan SDA. Anak-anak terlantar yang tidak sekolah perlu mendapat perhatian serius sebab mereka juga anak bangsa, namun sungguh disayangkan perhatian kita hanyalah terhadap anak-anak yang sudah sekolah.

Banyak orang yang melakukan urbanisasi. Mereka melakukan urbanisasi karena adanya dorongan oleh harapan dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik. Dalam masalah pendidikan, banyak anak yang tidak bersekolah, mungkin salah satunya akibat kesulitan ekonomi, namun ada lagi hal lainnya itu karena sekolah tidak bisa memberi harapan masa depan yang lebih baik, jika begitu sudah pasti akan sepi peminatnya.

Mesin dari ekonomi kreatif adalah industry kreatif, dan yang menjalankannya adalah manusia-manusia kreatif. Pendidikan melahirkan manusia yang mampu berkreasi, berprestasi dan bernilai. Pendidikan memunculkan manusia yangbisa membawa bangsa ini pada kemajuan. Namun nyatanya pendidikan kita belum mampu melahirkan orang-orang kreatif seperti yang diharapkan. Pendidikan kreatif adalah pendidikan yang dapat membuat lulusannya mampu merespons peluang dan menjawab tantangan zaman secara kreatif serta dapat berkreasi, berproduksi, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun