Mohon tunggu...
Widha Karina
Widha Karina Mohon Tunggu... Penulis - Content Worker

seni | sejarah | sosial politik | budaya | lingkungan | buku dan sastra | traveling | bobok siang. mencatat, menertawakan keseharian, dan menjadi satir di widhakarina.blogspot.com dan instagram.com/widhakarina

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Yang Saya Lakukan Begitu Terkonfirmasi Positif Covid-19

25 Januari 2021   19:03 Diperbarui: 18 Februari 2021   19:55 2833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Freepik.com | JCOMP

Pasti bisa nebak dong, perasaan saya ketika saya dipastikan positif Covid-19. Pasrah. Yha mau gimana lagi. Kekekeke...

Nggak ding, akhirnya saya dan keluarga melakukan tindakan penanganan darurat sebelum saya dirujuk ke fasilitas pemerintah. Terutama karena rumah saya tidak memadai untuk melakukan isoman dengan kondisi kedua orangtua serumah dinyatakan negatif. 

Kiatnya akan saya bagikan di artikel ini. Tapi sebelumnya, izinkan saya cerita dulu ya awal terjadinya supaya jelas. Ohya, sebagai informasi per 15 Januari lalu saya sudah dinyatakan negatif dan kini sudah kembali ke rumah.

Entah Terpapar di Mana
Sejak awal pandemi di bulan Maret 2020, kantor saya memberlakukan full WFH. Sejak saya itu, aktivitas saya ke luar rumah bisa saya dihitung jari per bulannya, bahkan untuk ke minimarket sekalipun.

Begitu pula pada Bulan Desember 2020. Saya hanya keluar rumah 4 kali sepanjang bulan tersebut. Dua kali untuk urusan kantor di awal bulan. Dua kali sisanya untuk berjumpa dengan teman saat Natal. Salah satu momen di akhir bulan itulah yang menjadi sumber segala keapesan ini. Padahal pada tanggal tersebut, transportasi publik dan restoran yang saya datangi sedang lowong dibandingkan hari lain. Sepi sekali. Jadi, saya pikir saya akan aman-aman saja.

Hanya berselang 2 hari setelahnya, gejala mulai muncul. Gejala yang saya alami lebih mirip seperti tipes. Pusing yang teramat sangat, kliyengan, kelelahan, nyeri sendi, dan demam. Ditambah, saya masih memaksakan on screen untuk bekerja. Pada hari keempat, saya berinisiatif untuk beraktivitas dari dalam kamar. Pada titik ini saya sudah memberitahu anggota keluarga lain untuk menggunakan masker dan menjaga jarak dengan saya.

Hari kelima, saya bangun pagi dengan anosmia. Nyobain oles minyak kayu putih sampai ke liang idung, eh nggak berasa wangi, panas doang jadinya. Saya membatin, "Fix ini sih, pasti Covid". Terima kasih anosmia, berkat kamu, aku jadi mantap tes PCR keesokan harinya.

Tapi jujur, saat menyadari gejala anosmia, badan saya yang tadinya sudah lemah, tambah gemetar karena gentar. Takut, khawatir. Langsung terbayang perasaan ngeri kalau-kalau menulari orangtua. Pertanyaan-pertanyaan pun bermunculan di kepala saya. Kapan ya? Kok bisa ya? Apa di kereta? Oh saya pegang handle di bis. Atau di restoran? Saya buka masker untuk makan berapa lama ya? Dan lain sebagainya...

Entah roh tegar apa yang merasuki saya kala itu (wakaka). Walau dalam hati kalang kabut, saya bisa mengambil tindakan taktis tanpa ragu sekalipun, mengurus ini dan itu melalui telepon. Suara pun tenang, seperti tidak terjadi apa-apa. Berbekal referensi dari teman, saya langsung booking tes PCR yang keluar hasil hanya dalam 1 hari. Wajar, saat itu sedang long weekend. Jarang ada penyedia tes yang berani menjamin hasil keluar dalam 1 hari saja.

Singkat cerita, tanggal 1 Januari 2021, ketika orang lain bangun siang karena bakar-bakar sate sampai subuh nungguin tahun baru, saya malah bangun pagi. Cie. Jarang-jarang bangun pagi. Kalau boleh sombong (sakit boleh, sombong mah jalan terus) meski sakit-sakit gitu, saya juga ikutan begadang. Soalnya besokannya mau tes PCR. DEGDEGAN. GAK TENANG, PADAHAL UDAH YAKIN POSITIF. Aahahahah... Ngenes amat Bray, taon baru malah kena Covid.

Datang dengan wajah kuyu dan memelas, petugas PCR sempat tanya, "Kenapa mau swab, Mbak? Mau tau aja? Atau mau jalan-jalan?" Lalu saya jawab, "Saya udah anosmia, Mbak." OKESIAP! Mbaknya langsung siaga. Keliatan banget dari matanya, kalau dia mengasihani saya. Hahaha... Untung nggak malah kabur ya Mbak.. Makasih lho. Pada malam itu juga, tepatnya pukul 9 malam, saya sudah menerima hasilnya: Positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun