Mohon tunggu...
Widayat Wsb
Widayat Wsb Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Punya keahlian khusus memilih pete diantara tumpukan sambel goreng kentang.\r\nMampu menghabiskan beberapa macam lauk tanpa menggunakan nasi ataupun minuman.\r\nBlog: http://wonosobokemekelen.blogspot.com/\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

10 Hal Paling Tak Terbayangkan Setelah Pilpres 2014 Usai

6 Februari 2015   23:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:41 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengingat program kampanye yang amat menjanjikan dari Jokowi + KIH dan persaingan yang demikian sengit dengan capres saingannya pada Pilpres 2014 lalu, maka sungguh sulit dinalar oleh siapapun bahwa kemudian 10 hal di bawah ini bisa terjadi pada pada pemerintahan Jokowi saat ini.

Kita mulai dari yang pertama:

1.1  Membuat Kabinet Tambun Dan Banyaknya Unsur Parpol Yang Jadi Menteri

Ini tentunya bertolak belakang dengan salah satu jargon paling top mereka “KOALISI TANPA SYARAT”. Sebelumnya bahkan digadang-gadang pemilihan menteri akan dilakukan melalui metode polling melibatkan rakyat banyak. Hasilnya? Sudah kita ketahui bersama.

2. Polycarpus Bebas

Ini juga salah satu tema kampanye unggulan Jokowi. Isu ini adalah senjata pamungkas mereka untuk menghabisi lawan di pilpres lalu. Sayangnya setelah pemerintahan Jokowi berjalan beberapa waktu penegakan HAM yang digadang-gadang para aktifis akan berjalan mulus tercederai dengan pembebasan Polycarpus di awal pemerintahan. Bahkan orang yang dicurigai sebagai dalang malah menjadi sosok penting pada pemerintahan kali ini.

3. Menaikkan BBM

Sebenarnya menaikkan harga BBM adalah sebuah opsi yang masuk akal untuk menyehatkan ekonomi. Tetapi fakta bahwa kenaikan harga tersebut dilakukan dalam waktu yang demikian cepat apalagi di tengah harga minyak yang turun tajam, menjadikan kenaikan harga BBM saat itu bukan kebijakan yang tepat. Terbukti beberapa waktu kemudian harga BBM kembali diturunkan. Akan semakin aneh jika melihat bahwa pendukung utama Jokowi adalah wong cilik yang rawan terhadap perubahan harga-harga barang (perlu diingat bahwa film “Jokowi adalah Kita” ditarik konon karena di dalamnya ada janji kampanye bahwa Jokowi tidak akan menaikkan harga BBM dalam waktu dekat).

4.4. Mengangkat Jaksa Agung Dengan Latar Belakang Politisi

Sebenarnya sinyal aneh tim penegakan hukum pemerintahan saat ini sudah muncul ketika posisi Menkumham dipercayakan pada orang partai. Tetapi pada waktu itu para pengamat tidak terlalu mempermasalahkan karena jabatan itu tidak berhubungan langsung dengan penegakan hukum di Indonesia. Para pengamat baru mulai mengeluarkan kritik ketika jabatan Jaksa Agung ternyata juga diberikan kepada politisi.

5.5. Jokowi Mengajukan BG Sebagai Calon Kapolri Tunggal

Sebenarnya Jokowi sudah mengawali pemerintahan dengan baik. Melibatkan KPK dan PPATK adalah langkah yang patut diapresiasi dan menumbuhkan harapan di masyarakat akan munculnya sebuah pemerintahan yang bersih dan professional. Apalagi terbukti bahwa beberapa orang yang diusulkan kemudian mendapat rapor merah dan batal jadi menteri. Sayangnya semuanya menjadi antiklimaks ketika kemudian Jokowi mengajukan BG, salah satu orang yang diisukan mendapat rapor merah dari KPK menjadi calon tunggal Kapolri. Momen di mana Jokowi mengajukan ujung tombak penegakan hukum kepada seseorang dengan catatan merah dari KPK membuat banyak kelangan mulai mergukan komitmen pemerintahan saat ini dalam melakukan penegakan hukum.

6.Korps Kepolisian Mengalami Perpecahan

Dalam kampanye pilpres 2014 lalu, POLRI boleh di kata adalah salah satu institusi yang nampaknya mendapat tempat cukup istimewa. Perbaikan dalam segala hal di tubuh POLRI nampaknya akan dilakukan oleh pemerintahan Jokowi. Sayangnya, yang terjadi saat ini POLRI sepertinya malah mengalami ketegangan akibat gesekan para petingginya.

7. KPK Terancam Bubar

Adalah sebuah fakta bahwa pada pilpres yang lalu opini yang digambarkan oleh media-media besar, media sosial, dan lain-lain KIH adalah sekelompok pendekar kebenaran yang akan memberantas sekumpulan penjahat koruptor yang berkumpul di KMP. Sampai-sampai lembaga sekelas KPK-pun terlihat miring ke arah KIH. Tak mengherankan jika ketuanya sampai di gadang-gadang menjadi cawapres. Orang-orang KPK tentu berpikir bahwa mereka akan dimanjakan oleh Jokowi. Mereka berharap Jokowi akan mendukung penuh KPK baik secara politik maupun infrastruktur. Nyatanya, saat ini KPK terancam bubar. Di media Kabareskrim sudah mengkonfirmasi bahwa seluruh jajaran Ketua KPK sudah diterbitkan sprindik.

8.Partai Pendukung Pemerintah Yang Tergabung Dalam Koalisi Indonesia Hebat Berseberangan Dengan Jokowi Dalam Masalah Pelantikan Kapolri

Keadaan menjadi semakin aneh ketika salah seorang anggota Tim Independen (BSM) mengeluarkan pernyataan bahwa pencalolan BG sebagai calon tunggal Kapolri bukan kemauan Jokowi, tetapi akibat tekanan pihak-pihak tertentu. Sebuah pernyataan blunder. Karena jika pernyataan itu benar akan semakin membuktikan kebenaran tuduhan lawan-lawan politiknya bahwa Jokowi adalah presiden boneka, sedangkan jika dibantah maka itu akan mengkonfirmasi bahwa ternyata pengajuan BG sebagai calon tunggal Kapolri adalah keputusan Jokowi sendiri.

9.Partai Oposisi Yang Tergabung Dalam Koalisi Merah Putih Ramai-Ramai Pasang Badan Mendukung Keputusan Jokowi Masalah Pelantikan Kapolri

KMP yang selama kampanye, sesudah kampanye dan setelah pelantikan presiden dituding adalah pihak yang telah bersiap-siap menjegal pemerintahan Jokowi, nyatanya malah menyatakan pasang badan atas apapun keputusan presiden tentang BG.

10Jokowi Mencari Dukungan Prabowo Dari Tekanan Kih Pimpinan Megawati, Dan Prabowo Memutuskan Mendukung Jokowi

Ini adalah puncak dari semuanya. Sesuatu yang tak terbetik dalam hati dan tak terlintas dalam pikiran benar-benar terjadi. Setelah adanya pertemuan Jokowi-Prabowo di Istana Bogor, media-media besar menggambarkan bahwa yang terjadi di sana adalah: “Jokowi tengah meminta dukungan Prabowo untuk menghadapi tekanan Megawati”.

Kesepuluh kejadian di atas semakin menguatkan penjabaran makna politik paling terkenal, yaitu tidak ada kawan abadi, yang ada adalah kepentingan abadi. Tetapi apakah setelah semua itu legitimasi Jokowi di masyarakat sudah habis? Sama sekali belum. Presiden Jokowi masih memiliki banyak kesempatan untuk memperbaiki reputasinya. Caranya juga mudah dan jelas. Jangankan para pengamat atau analis yang pintar, rakyat jelatapun tahu bagaimana caranya Jokowi mengembalikan kepercayaan rakyat.

Jika Jokowi pulang dari lawatan luar negerinya kemudia berdiri di podium istana, mengumumkan pembatalan pelantikan BG, menunjuk sosok bersih dan berintegritas sebagai calon Kapolri baru, memerintahkan penerbitan SP3 (bagaimanapun caranya) atas para pimpinan KPK, maka sebagian besar rakyat pasti akan kembali berdiri di belakang dia.

Tapi, beranikah Anda melakukannya Bapak Presiden?

Berani donk !!!

Asal sesuai dengan hati nurani dan keinginan rakyat, kami semua pasti mendukungmu …

.

Wallahu ‘alam bishawab

PetaJombloIndonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun