Mohon tunggu...
Wida Reza Hardiyanti
Wida Reza Hardiyanti Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti dan konsultan

Berkarir sebagai peneliti ekonomi, hukum, dan sosial. Saat ini aktif sebagai konsultan dalam beberapa proyek penelitian dan pembangunan ekonomi. Hobi menulis, membaca, menonton film, dan bercengkrama bersama keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Carbon Trading: Mungkinkah Bisa Diterapkan di Indonesia?

3 November 2022   01:04 Diperbarui: 5 November 2022   07:30 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ilustrasi Carbon Trading | Sumber: iStockPhoto

Carbon trading merupakan salah satu gagasan yang brilian untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Namun, banyak tantangan dalam penerapannya di Indonesia.

Definisi Carbon Trading

Carbon trading adalah aktivitas pembelian dan penjualan kredit karbon yang memungkinkan perusahaan dan entitas lain mengeluarkan sejumlah karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya dalam dalam kadar jumlah di suatu aktivitas industri (misal proses produksi suatu produk di pabrik). 

Tujuannya adalah mengurangi emisi karbon total secara bertahap sehingga meminimalisir terjadinya perubahan iklim. 

Dalam pelaksanaannya, pemerintah berlaku sebagai otoritas yang menyetujui kredit karbon dan mengawasi pelaksanaan carbon trading. Mekanisme atau cara kerja carbon trading sama halnya seperti perdagangan komoditas biasa. Dalam hal ini, emisi CO2 dapat diperdagangkan layaknya komoditas di bursa karbon.

Dalam hal pemantauan emisi CO2, perdagangan global CO2 biasanya dilakukan melalui pertukaran komoditas. Layaknya barang dagang lainnya, emisi CO2 juga membutuhkan satuan ukur atau biasa disebut standar denominasi. 

Satuan ukur inilah yang menjadi dasar pertukaran komoditas emisi CO2 dipertukarkan dengan nilai mata uang. Satu kredit karbon sama dengan satu ton pengurangan emisi karbon dioksida (CO2). 

Melalui proses observasi antara berat karbon dan berat CO2 yang dihasilkan dari pembakaran, para ahli menyimpulkan bahwa setiap atom karbon yang dibakar akan menghasilkan molekul CO2. 

Atom oksigen (O2) adalah 1/3 kali berat atom karbon, sehingga berat molekul CO2 adalah 3 kali berat atom karbon. Misalnya, emisi CO2 yang dihasilkan oleh pembangkit listrik dihitung berdasarkan jumlah batu bara yang dibakar setiap tahun (ICDX, 2021).

Bursa Carbon Trading

Perdagangan karbon terjadi di beberapa bursa regional yang dapat digunakan untuk perdagangan karbon. Beberapa bursa karbon antara lain adalah Xpansiv CBL yang berbasis di New York dan AirCarbon Exchange yang berbasis di Singapura. Bursa karbon regional terbesar adalah Shanghai Environmental Energy Exchange yang telah resmi dibuka pada 2021. 

Dalam bursa, penentuan harga karbon bervariasi menurut yurisdiksi dan didasarkan pada penawaran dan permintaan pasar. Akan tetapi, harga patokan untuk berjangka EUA untuk empat bulan pertama tahun 2022 adalah antara 80 hingga 100 Euro (Investopedia, 2020).

Carbon Trading di Indonesia

Indonesia berpotensi sangat besar dalam memimpin pelaksanaan carbon trading mengingat perannya sebagai paru-paru dunia. Pelaksanaan carbon trading di Indonesia akan berkontribusi hingga lebih dari US$150 miliar bagi perekonomian negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun