Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Sukses Mendidik Anak di Saat dan Setelah Pandemi

5 Januari 2023   09:39 Diperbarui: 5 Januari 2023   09:51 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persipaan mengajar kelas besar. (Foto: Dokumentasi sekolah)

Sebenarnya apa sih arti kata pandemi itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Pandemi virus corona menyebabkan pemerintah membuat kebijakan agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini berdampak pada lembaga-lembaga pendidikan termasuk SMP Negeri 164 tempat penulis bertugas untuk melaksanakan PJJ dengan menggunakan metode mengajar yang berbeda dengan tatap muka.

Nah untungnya, jauh sebelum pemerintah mengeluarkan kebijakan PJJ penulis sudah memiliki beberapa video pembelajaran yang tersebar di YouTube, IG, FB, TikTok dan media sosial lainnya sehingga tidak mengalami kendala. Belakangan hampir semua layanan pembelajaran menawarkan hal yang sama. Pembelajaran dalam jaringan, pembelajaran online.

Kebijakan pemerintah tersebut menuntut orang tua murid melakukan pendampingan, dan pengawasan penuh terhadap proses belajar bagi buah hatinya di rumah. Pertanyaannya adalah bagaimana cara sukses mendidik anak saat pandemi corona? Nah di sini kita harus bijak bertindak. Lho memangnya kenapa?

Begini ceritanya. Untuk medampingi anak kandung belajar di rumah bukan perkara mudah. Hayo betul nggak Ayah/Bunda? Orang tua harus beradaptasi dulu dengan dirinya sendiri sehingga dapat mendampingi buah hatinya belajar di rumah dengan santai dan nyaman. Setidaknya terdapat empat tantangan yang dihadapi para orang tua ketika mendampingi buah hatinya, yaitu; 1) perubahan rutinitas, 2) beradaptasi dengan teknologi internet, 3) interaksi dengan guru dan sekolah yang semakin berkurang, dan 4) manajemen emosi.

Nah, anggaplah tantangan pertama sampai ketiga bisa diatasi, tetapi tantangan keempat yang paling berat dan justru bisa berakibat fatal pada anak. Denada (bukan nama sebenarnya) mengadu kepada penulis via WA.

”Pak Wid, Dena nggak betah belajar di rumah.”

”Memangnya kenapa Dena, bukannya enak belajar dari rumah?”

 ”Habisnya, mamaku marah-marah melulu bawaannya.” 

Lain Denada lain pula dengan Dirga.

”Pak Guru, Dirga ingin belajar di sekolah saja.”

”Memangnya ada masalah apa Dirga?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun