Desaku yang kucinta pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan tak mudah bercerai
Selalu kurindukan desaku yang permai
Lirik lagu sederhana ciptaan L. Manik di atas seakan mengingatkan kita pada masa lampau. Lagu di atas  menyiratkan bahwa setiap desa memilki keunikan tersendiri. Setiap desa, permai. Dan jika keunikan itu dipelihara dan dimaksimalkan dapat menjadi desa wisata.
Misalnya, sebuah desa yang terletak di lereng gunung yang banyak ditumbuhi pohon jati, pinus, lamtoro, trembesi dapat dimaksimalkan menjadi desa wisata jati, pinus, lamtoro, dan trembesi. Sebuah desa yang terletak di pegunungan dan memiliki air mancur yang mengalir tiada henti dapat dioptimalkan menjadi desa wisata pemandian.Â
Sebuat desa yang didalamnya terdapat danau dapat dijadikan desa wisata danau. Sebuah desa yang memiliki beragam kesenaian dapat diwujudkan menjadi desa budaya. Sebuah desa yang sebagian besar penduduknya memiliki keahlian mengukir dapat dibuat menjadi desa wisata ukir.
Indonesia yang kaya raya dengan beragam keraifan lokal yang dimilikinya jika diolah dengan manajemen yang baik tidak mustahil akan menjadi desa-desa wisata. Desa-desa wisata tesebut pada saatnya akan mampu menghidupkan perekonomian Indonesia dikala krisis. Selanjutnya perhatikan lirik lagu irama desa ciptaan Iskandar berikut:
Nun di balik gunung dusun terkurung sunyi
Sukma merenung dengar senandung serunai
Sayup dendang menghimbau gita irama desaku