Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila

27 Oktober 2022   14:49 Diperbarui: 27 Oktober 2022   15:04 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Profil Pelajar Pancasila mulai digelorakan seiring dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka secara bertahap. Profil Pelajar Pancasila dimaksud yaitu berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.

Lantas bagaimanakah strategi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dikalangan pelajar? Sehubungan dengan sekarang bulan Oktober, Maka salah satu cara mewujudkannya adalah melalui kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa). Sekarang istilahnya diganti menjadi LKTD (Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar).

Nah pada artikel ini, penulis akan berbagi pengalaman mengisi kegiatan LKTD di beberapa sekolah. Semoga menginspirasi sahabat Kompasianer.

Pertama, berdoa. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama aula sekolah (in door). Aula sekolah diperlukan karena jumlah pesertanya antara 80-100 anak. Penekanan pada kegiatan ini adalah pada sikap berdoa dan menghadirkan hati saat berdoa. Ini merupakan perwujudan profil pertama yaitu  beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kedua,  menyanyi bersama. Menyanyi diperlukan untuk mengubah suasana hati. Menyanyi juga dimaksudkan untuk menciptakan suasana gembira. Sesaat setelah menyanyi gelombang otak bekerja antar 8-12 cps, sehingga rileks. Karena rileks materi yang penulis sampaikan mudah diterima peserta LKTD. Pada kegiatan ini juga ditampilkan berbagai macam video kesenian, kebudayaan, dan adat istiadat dari berbagai negara. Kegiatan ini untuk mewujudkan profil pelajar yang kreatif dan berkebinekaan global.

Ketiga, ice breaking atau ice breaker. Kegiatan ini penulis lakukan untuk menciptakan suasana akrab. Suasana akrab memungkinkan pelatihan berjalan lancar dan enjoy. Kegiatan ini merupakan upaya mewujudkan profil pelajar yang kritis dan kreatif.

Keempat, melakukan permainan. Permainan dimaksud adalah permainan membangun karakter seperti; bola pralon, pagar berlistrik, karpet putar, cincin rotan, bom waktu, benang kusut, hajar aswad, misteri huruf "U," menara indah, dll. Kegiatan ini untuk mewujudkan profil pelajar gotong royong.

Kelima, memaknai permainan. Permainan hanya tinggal permainan jika tidak dimaknai. Maka semua permainan hendaknya dimaknai dengan cara diskusi antarpeserta. Kegiatan ini bertujuan mewujudkan profil pelajar yang bernalar kritis.

Keenam, menulis. Serangkaian kegiatan yang sudah dilakukan peserta LKTD dituliskan pada kertas folio bergaris oleh setiap peserta untuk menjawab pertanyaan "Apa, Di mana, Kapan,  Siapa, Mengapa, dan Bagaimana." Kegiatan literasi menulis ini sekaligus mewujudkan profil pelajar yang mandiri dan kreatif. Tulisan para peserta kemudian  dikumpulkan, diketik ulang, diedit, dan dibukukan. Maka jadilah sebuah buku literasi yang menarik.

Ketujuh, berdoa. Akhirnya kegiatan kembali diakhiri dengan berdoa bersama sebagai perwujudan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Sekali lagi pada saat berdoa ini penekanannya pada sikap berdoa dan kemampuan menghadirkan hati (qolbu) pada saat berdoa.

Foto di atas adalah kegiatan LKTD SMP Negeri 164 di Kompleks Kostrad, Tanah Kusir Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Semoga bermanfaat. ,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun