Pendahuluan
Bayangkan kamu sedang melihat foto keluarga. Mungkin kamu bertanya-tanya, "Kenapa hidungku mirip dengan ayah?" atau "Kenapa rambutku keriting seperti ibu?" Pertanyaan-pertanyaan ini ternyata sudah dicari jawabannya sejak ratusan tahun lalu oleh seorang ilmuwan bernama Gregor Johann Mendel.
Mendel adalah seorang biarawan dari Austria yang dikenal sebagai "Bapak Ilmu Genetika". Ia melakukan eksperimen di kebunnya dengan tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Dari penelitiannya itulah muncul hukum dasar pewarisan sifat yang kita kenal hari ini sebagai Hukum Mendel. Yuk kita telusuri lebih dalam bagaimana sifat-sifat dari orang tua bisa turun ke anak-anaknya!
Pembahasan
1. Siapa Itu Mendel?
Gregor Mendel hidup pada abad ke-19 (1822--1884) dan tertarik pada pertanyaan besar: bagaimana sifat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya?
Alih-alih menggunakan manusia untuk percobaan (karena alasan etika), Mendel memilih tanaman kacang ercis karena mudah dikawinkan secara silang dan siklus hidupnya cepat. Ia mengamati tujuh pasangan sifat berbeda, seperti bentuk biji (bulat vs keriput), warna biji (kuning vs hijau), tinggi batang (tinggi vs pendek), dan lain-lain.
Dari ribuan tanaman yang diamati, Mendel menemukan bahwa sifat tidak bercampur sepenuhnya seperti cat, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang sekarang kita sebut gen.
2. Hukum MendelÂ
A. Hukum I Mendel