Mohon tunggu...
Bambang Wibiono
Bambang Wibiono Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sarjana | Penulis Bebas | Pemerhati Sosial Politik

Alumnus Ilmu Politik FISIP Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lewat Wabah Covid19, Tuhan Mengabulkan Doa Kita

23 Juni 2020   12:55 Diperbarui: 23 Juni 2020   13:00 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oleh: Bambang Wibiono
_


"Kapan ya bisa ngerasain liburan panjang?"
"Duh, besok sudah mulai kerja lagi ya? Padahal masih malas, masih pengen istirahat lagi."
"Liburnya gak berasa, masih kurang."
"Semoga saja besok belajar di rumah."
"Semoga saja gurunya ada rapat, jadi kita dipulangkan."
"Kapan ya gak ketemu pelajaran matematika, fisika, kimia lagi. Capek tiap hari ada PR melulu, tiap hari takut disuruh maju ke depan kelas."
"Kapan ya kalender berubah jadi merah semua"
"Ya Tuhan, bulan ini gak ada tanggalan merah kecuali Minggu."
"Semoga saja libur lebaran bisa bertemu dengan libur kenaikan kelas, biar bisa lebih panjang liburnya."
"Coba saja saya jadi menteri atau presidennya, mau dibuat banyak libur sekolah, libur nasional diperbanyak."
"Seandainya saja gak ada ujian nasional untuk kelulusan, jadi gak perlu repot dan pusing mikirin ujian, gak perlu ikut pelajaran tambahan atau kursus di sana sini."
"Duh, kurikulum sekarang ribet. Sudah sibuk ngajar, ngoreksi PR, ngoreksi ujian, ngisi rapot, masih ditambah buat laporan bulanan."
"Memangnya guru gak butuh libur? Guru juga butuh libur tenang tanpa diganggu ngoreksi tugas, ngoreksi hasil ujian, rekap nilai, membuat silabus, dan sebagainya."
"Lelah tiap hari ngurusin siswa bandel-bandel di sekolah."

Pernahkah kita berucap demikian? Atau minimal salah satu dari keluhan, harapan atau keinginan itu? Saya yakin, sebagian besar dari kita pernah berucap seperti itu, atau paling tidak, memendam harapan di hati. Percayalah, bahwa setiap ucapan adalah doa. Setiap doa pasti dikabulkan oleh Tuhan, dan kita hanya perlu bersabar menunggu waktu yang tepat untuk doa itu terkabul.

Mungkin, sekaranglah saatnya Tuhan sedang mengabulkan semua doa dan harapan kita dahulu. Tuhan bayar kontan atas keinginan kita semua, dirapel. Mungkin Tuhan merasa malu kalau doa hambanya yang begitu saja tidak dikabulkan. Karena Tuhan Maha Kuasa.

Sekarang kita diberi libur yang amat panjang. Belajar di rumah sepanjang hari, selama berbulan-bulan. Bekerja pun dianjurkan dari rumah. Bahkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Apakah libur 2 minggu masih kurang? Diberi tambahan sebulan lagi untuk belajar di rumah dan kerja dari rumah. Masih kurang juga? Ditambah lagi liburnya sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Saat seperti ini, kita mulai mengeluh karena tidak ada kejelasan sampai kapan belajar dirumah ini akan berakhir, sampai kapan Work From Home (WFH) ini selesai. Kita mulai merindukan aktivitas belajar mengajar di kelas seperti sedia kala. Kita merindukan bekerja di kantor seperti sedia kala yang bisa bercengkrama bebas tanpa batas dan jarak. Kita mulai membenci aktivitas di rumah yang itu-itu saja setiap hari, sampai lupa dengan kalender merah. Membosankan!

Pada dasarnya, manusia adalah mahluk yang banyak mengeluh. Bahkan mengeluhkan apa yang dahulu ia harap-harapkan. Kurang rasa bersyukurnya. Seandainya semua keinginan manusia dipenuhi, niscaya dia masih akan tetap mengeluh. Terbukti, saat Tuhan kini mengabulkan semua keinginan kita itu, tunai tanpa dicicil, kita tetap saja mengeluh. 

Saat diberi libur panjang, diberi kesempatan belajar di rumah saja, diberi kesempatan bekerja dari rumah saja, diberi peluang tidak bertemu dengan pelajaran matematika, fisika, kimia atau pelajaran rumit lainnya, diberi kelonggaran untuk tidak ada lagi penunjukan mengerjakan soal di depan kelas, diberi kelonggaran tentang menumpuknya pekerjaan koreksi hasil ujian, diberi kesempatan untuk tidak bertemu dengan murid-murid yang bandel lagi, dibebaskan dari ujian-ujian, diberi kelonggaran dari pekerjaan rumah (PR) yang selalu bertumpuk setiap harinya, diberi waktu lebih untuk quality time dengan keluarga, tetap saja kita mengeluh. Mungkin sebagian dari kita ada yang mengeluh dan menyesal karena pernah berharap libur panjang atau pernah berharap lebih sering belajar di rumah.

Selain Tuhan sedang menunjukkan pada kita bahwa Dia pasti mengabulkan segala doa, Maha Kuasa berbuat sesuatu, di sisi lain Tuhan sedang menyadarkan kita bahwa Tuhan lebih tahu apa yang terbaik buat kita. Saat kita lelah setiap hari harus berangkat ke sekolah, ke kantor, belajar, bekerja, Tuhan ingin memberi tahu bahwa libur panjang pun tidak mengenakan dan bukan pilihan terbaik. Lagi-lagi, memang dasarnya manusia suka ngeyel dan tidak mudah percaya, maka satu-satunya cara adalah manusia harus merasakan sendiri betapa tidak enaknya libur panjang, betapa jenuhnya di rumah saja, betapa menyiksanya tidak bekerja normal dan betapa melelahkannya rebahan setiap hari.

Mungkin Tuhan kini sedang berkata pada kita semua, "Sekarang baru percaya kan, kalau keinginan kamu itu tidak enak dan tidak baik? Aku punya alasan mengapa kalian Ku perintahkan bersabar untuk terus bekerja, terus belajar, terus menimba ilmu di sekolah dengan guru, bersabar menghadapi anak didikmu, bersabar dalam menghadapi kesulitan pekerjaan, bersabar untuk setiap lelah dan penat. Aku punya alasan mengapa doa kalian dahulu tidak Ku kabulkan. Aku lebih mengetahui apa yang terbaik buat kalian wahai hamba-Ku."

Semoga dari peristiwa ini, kita bisa belajar untuk lebih banyak bersyukur. Belajar untuk selalu percaya bahwa Tuhan mendengar doa kita, belajar tentang hikmah dari setiap peristiwa. Juga tentu saja, belajar untuk hati-hati dalam berucap karena ucapan kita bisa menjadi doa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun