Mohon tunggu...
Mega Talahatu
Mega Talahatu Mohon Tunggu... Guru - Guru #socialstudies

🪔Hiduplah dengan refleksi hati tiap hari bukan membandingkan diri. Hiduplah dengan belajar tetap rendah hati bukan rendah diri. https://balaamsdonkey95.blogspot.com/💬 https://megaphotoworkpromote.blogspot.com/ 📷

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Daring dan Manajemen Waktu Siswa Kelas 7

26 September 2021   14:49 Diperbarui: 27 September 2021   20:47 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Whitney Mega Priskila Talahatu

Selama pembelajaran daring ini, sebagai guru kita perlu memiliki kepekaan yang tinggi dalam mengamati perkembangan kognitif anak selama mengikuti sesi. Beberapa anak terlihat begitu terorganisir dan mampu berpikir logis saat menerima informasi. Terlihat dari pengerjaan tugas pribadi dan kelompok yang dapat dilakukan dengan baik serta tepat waktu. 

Sebaliknya, terlihat fenomena lain yang sering pendidik kelas 7 SMP temukan yaitu Sebagian besar anak kesulitan dalam mengatur kegiatan belajar mandiri/ asinkronus di rumah. Akibatnya banyak tugas yang menumpuk dan kesenjangan saat kerja kelompok. Dengan heterogenitas anak di setiap kelompok memberikan dampak pada proyek bersama.

Menurut Jean Piaget “Perkembangan kognitif anak mengacu pada proses mengingat, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Perkembangan ini bisa berbeda-beda pada tiap anak. Jean Piaget membagi perkembangan kognitif anak pada empat tahap berdasarkan usia anak ;

1. Tahap Sensorimotor (Usia 18 - 24 bulan) : Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh)

2. Tahap Praoperasional (Usia 2 - 7 Tahun) : Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran.

3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun) : Selama periode ini, ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal pemikiran logis. 

4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas) : Selama periode ini, remaja memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret. Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu. "

Sesuai teori ini, anak sebagai siswa di kelas 7 SMP seharusnya sudah sampai pada tahap operasional konkret. Mereka di umur sebelas tahun sudah mampu mengatur dan berpikir secara logis dan konkret. Tetapi seperti pernyataan Piaget di awal, kejadian di lapangan yang guru hadapi memiliki ketidaksesuaian. Hal ini dapat kita perhatikan faktor penentunya, yaitu ; kematangan perkembangan, pengalaman aktif, interaksi sosial dan terjadi ekuilibrasi nantinya. Setelah melakukan refleksi, saya berpikir bahwa memang terdapat tahapan anak yang terkendala selama pembelajaran daring ini. 

Pengalaman mereka yang perlu aktif untuk belajar mengenai cara mengatur waktu terhambat karena belajar jarak jauh. Feedback yang mereka dapatkan dari interaksi sosial antar teman juga tak dapat dirasakan selama 2 tahun ini. Maka kematangan anak hanya dapat ditemukan saat orang tua dapat campur tangan di dalamnya dan mengajarkan mengatur waktu di rumah. 

Sedangkan beberapa orang tua mungkin menunggu sekolah sebagai Lembaga Pendidikan yang memberikan pengajaran ini. Waktu yang disediakan saat sesi sinkronus yang sedikit dengan materi yang begitu banyak tidak mampu menyampaikan cara mengatur waktu anak.

Bersyukur di sekolah kami terdapat waktu pagi untuk melakukan morning devotion selama 30 menit. Saya terpikirkan untuk mempergunakan 1 hari ini  dan memberikan pengajaran mengenai cara mengatur waktu dengan aplikasi belajar yang mudah untuk anak akses. 

Sebagai wali kelas saya sangat terpanggil untuk membantu anak- anak mendapatkan pemahaman yang benar agar manajemen waktu mereka lebih baik kedepannya. Kemudian tidak mengganggu tahapan perkembangannya di tahap operasional formal. Dua aplikasi yang dapat membantu anak mengatur waktu adalah dengan mempergunakan ; Notion dan Microsoft Calendar.

Harapannya dengan memberikan series pengajaran mengatur waktu, saya sebagai guru juga mampu menyediakan wadah bagi anak untuk berinteraksi dengan temannya. Dimana mereka mampu berdiskusi tentang ketercapaian penggunaan aplikasi Nation dan Microsoft Calendar. Dalam hal ini, anak- anak dapat mencapai kegiatan asimilasi dan akomodasinya. Kemudian berlanjut pada titik ekuilibrium atau keseimbangan antara informasi baru yang didapatkan dengan informasi lama yang sudah ada di dalam pemahamannya selama tahap perkembangan kognitif.

Daftar Pustaka :
https://www.halodoc.com/artikel/4-tahapan-perkembangan-kognitif-si-kecil-dalam-teori-piaget

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun