Mohon tunggu...
Rifan Eka Putra Nasution
Rifan Eka Putra Nasution Mohon Tunggu... Dokter - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain

Dokter, Penulis, Pembicara Publik, dan Penikmat Kopi. Tulisan lainnya dapat dilihat di whitecoathunter.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bahaya di Balik "Pengobatan Rumahan" yang Penting untuk Diketahui

5 Januari 2018   06:25 Diperbarui: 5 Januari 2018   11:35 1597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Banyak orang beranggapan dapat melakukan pengobatan rumahan (pengobatan menggunakan bahan alami yang ada di rumah) untuk beberapa penyakit seperti flu, pusing, dan bahkan untuk mengobati penyakit serius seperti penyakit autoimun dan kanker. Lalu, pernahkah muncul kesadaran bahwa beberapa pengobatan yang dilakukan tersebut dapat menyebabkan suatu kondisi yang lebih buruk dibandingkan memberikan manfaat.

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan kita berada pada dunia dimana setiap orang dapat dengan mudah melakukan suatu hal sendiri. "Do it yourself/DIY" menjadi istilah yang sering dicari pada mesin pencarian ataupun situs-situs penyedia layanan berbagi video seperti Youtube.

Kondisi ini pula yang menyebabkan sebagian orang berpikir bahwa mereka dapat melakukan pengobatan sendiri di rumah hanya dengan mencari artikel atau video tertentu terkait pengobatan suatu kondisi yang dialaminya di dunia maya.

Tapi beberapa fakta menunjukkan suatu hal yang bertolak belakang. 

Pertama, pengobatan rumahan yang mungkin direkomendasikan oleh keluarga atau teman kita atau bahkan yang kita dapatkan dari situs yang mempromosikan "pengobatan alami" belum tentu dapat bermanfaat bagi kita.

Dan kedua, pengobatan alami tersebut dapat membuat kita menjadi lebih sakit dan bahkan bisa membunuh kita.

Apakah Pengobatan Rumahan dengan Menggunakan Bahan Alami Tidak Bermanfaat?

Saya pribadi tidak dapat mengatakan bahwa pengobatan rumahan dengan bahan alami tidak bermanfaat. Beberapa bulan belakangan, saya sering menemukan pengakuan dari pasien yang menderita penyakit kronis (hipertensi dan diabetes mellitus) dan diharuskan mengkonsumsi obat seumur hidup berhenti "mengkonsumsi obat mereka".

Sebagian dari mereka beralih mengkonsumsi rebusan daun tertentu untuk mengontrol tekanan darah dan kadar gula darahnya. Ketika mereka kembali datang untuk kontrol rutin, tekanan darah dan kadar gula darah mereka jauh lebih baik dibandingkan saat mereka mengkonsumsi obat penurun tekanan darah atau obat penurun kadar gula darah.

Meskipun demikian, bila mereka menceritakan pengalaman kepada orang lain yang menderita kondisi sama (hipertensi dan diabetes mellitus) apakah rebusan daun tertentu tersebut dapat memiliki efek yang sama?

Sumber: freepik.com
Sumber: freepik.com
Kemungkinan suatu bahan alami yang bermanfaat pada satu orang tertentu lalu tidak menunjukkan efektivitasnnya pada orang yang lain adalah cukup besar. Di sisi lain, pikiran positif untuk sembuh juga mempengaruhi khasiat pengobatan dengan bahan alami tersebut.

Kasus yang saya temukan baru-baru ini, dapat menjadi contoh bahwa suatu bahan alami yang bermanfaat bagi orang lain belum tentu memberikan manfaat juga pada yang lainnya.

Tn. Y mengalami keluhan rasa nyeri dan pegal pada lengan kiri bawah. Sepupu Tn. Y mengalami keluhan yang sama minggu lalu. Menurut pengakuan sepupunya olesan campuran bawang putih, jahe, dan kencur (semuanya merupakan bahan masakan yang bisa jadi selalu ada di dapur) yang dihaluskan dapat dengan cepat menghilangkan keluhan tersebut. Tn. Y kemudian hal yang sama, dia oleskan campuran bumbu dapur tersebut di lengan kirinya. Apa yang terjadi kemudian? Nyeri dan pegal tidak hilang, malah muncul masalah baru tangan Tn. Y terasa sangat panas, kulitnya tampak menghitam seperti terbakar, dan muncul benjolan-benjolan berisi cairan.

Tn. Y. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Tn. Y. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Beberapa kisah tersebut merupakan suatu contoh bahwa pengobatan alami yang memiliki manfaat pada satu orang belum tentu bermanfaat pada orang lain.

Fakta lainnya bisa kita ambil contoh dari Australia. Sebuah laporan kasus yang diterbitkan oleh jurnal BMJ Case Reportspada bulan september 2017, menuliskan bahwa seorang Pria Australia mengalami keracunan sianida kronis setelah mengkonsumsi ekstrak biji Apricot dengan harapan dapat menyembuhkan kanker prostat yang dideritanya tanpa anjuran dari dokter.

Ekstrak biji apricot ini bukanlah satu-satunya pengobatan alami yang menjanjikan harapan tapi juga berpotensi meningkatkan risiko gangguan kesehatan lainnya.

Orang-orang saat ini melakukan pengobatan rumahan karena berbagai alasan. Melawan kanker, menurunkan berat badan, atau mengurangi gejala dari beberapa penyakit yang di alami.

Sebagian besar pengobatan rumahan yang dilakukan adalah pengobatan dengan bahan alami dan sebagian besar tidak memiliki bukti ilmiah manfaat. Klaim manfaatnya lebih banyak didapatkan dari testimoni-testimoni orang lain yang telah mendapatkan manfaat dari pengobatan rumahan tersebut.

Alami Tidak Selalu Menyehatkan

Orang berpikir bahwa "alami" adalah sehat. Tapi, banyak zat alami yang bahkan dapat membunuh seseorang.

Beberapa produk suplemen herbal yang dijual bahkan di Apotek sekalipun juga dapat membahayakan kita, meskipun dikonsumsi dengan dosis yang tertera pada kemasannya.

Suplemen dapat bersifat beracun atau toxic oleh karena zatnya sendiri, terkontaminasi oleh senyawa yang menyebabkan racun, atau karena interaksi dengan obat yang diberikan oleh dokter.

Meskipun risiko interaksi berbahaya antara pengobatan rumahan dengan herbal atau bahan alami lainnya dengan obat yang resepkan dokter, hanya sepertiga pasien yang mengaku kepada dokter bahwa mereka sedang mengkonsumsi obat rumahan.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Medical Toxicology melaporkan peningkatan 50% (274,998 kasus dari tahun 2005 sampai 2012) panggilan ke Pusat Penanganan Keracunan Amerika Serikat yang disebabkan oleh konsumsi suplemen harian. Masalah kesehatan serius terjadi pada 4% dari total kasus tersebut.

Salah satu alasan popularitas suplemen herbal digunakan sebagai pengobatan rumahan karena pasien tidak harus mengunjungi dokter atau harus memiliki resep untuk mendapatkannya. Kondisi ini bisa disebut sebagai "Ultimate Health DIY".

Alasan lainnya adalah sangat sedikitnya regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatur hal ini. Regulasi di Indonesia hanya memastikan bahwa obat-obat alami ini diproduksi berdasarkan standar. Tidak ada garansi bahwa produk yang dinyatakan memenuhi standar produksi tersebut aman atau efektif.

Untuk menjaga diri agar kita terhindar dari pengobatan rumahan yang membahayakan kesehatan. Kita dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Lihat dan nilailah secara objektif, informasi berdasarkan bukti untuk mengevaluasi klaim produk. Jadilah konsumen cerdas, jangan mudah terperdaya dan terlalu percaya dengan marketing atau promosi suatu produk
  • Bertanya kepada dokter atau apoteker. Bahkan ketika dokter atau apoteker tidak tahu tentang suplemen tertentu mereka dapat menunjukkan kepada Anda pedoman medis terbaru terkait dengan kegunaan dan risiko suplemen tersebut.
  • Cari temuan ilmiah berdasarkan penelitian. Hal ini mungkin akan sedikit lebih sulit untuk dilakukan karena sebagian besar sumber penelitian kedokteran berbahasa Inggris. Jika Anda ingin tetap mencari National Center for Complementary and Integrative Healthdan the Office of Dietary Supplements merupakan dua website terpercaya. Kedua website tersebut memberikan informasi terpilih terkait dengan suplemen harian
  • Hubungi produsen suplemen. Jika memiliki pertanyaan terkait produk spesifik, hubungi produsen. Tanyakan seseorang yang dapat menjawab pertanyaan dan memiliki data tentang informasi produk.

Akhir kata, pengobatan rumahan dengan bahan alami bisa jadi memiliki manfaat. Namun, bisa pula menimbulkan efek samping yang belum kita ketahui sebab belum diteliti serta belum memiliki bukti ilmiah. Hindari melakukan pengobatan rumahan dengan bahan alami bersamaan dengan konsumsi obat dari dokter karena dapat menyebabkan interaksi yang berbahaya. Selalu berusaha menjadi konsumen cerdas dan jangan mudah percaya dengan apa yang dikatakan orang lain terhadap suatu bahan alami tertentu

Semoga Bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun