Mohon tunggu...
Weny Rahmi
Weny Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar dalam segala hal

Still the same person with the same name, just a different mindset and new game. {By lifegoal}

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film The Mustang (2019)

6 Desember 2021   11:26 Diperbarui: 6 Desember 2021   11:31 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film ini mengambil latar penjara di Nevada. Tokoh kita kali ini adalah Roman, seorang narapidana terhukum mati yang telah mendekam di penjara selama 12 tahun. Dia didakwa atas pembunuhan terhadap istrinya. Dengan keadaannya yang sekarang di tahan, ia telah menelantarkan putri satu-satunya yang kini membencinya. Roman digambarkan sebagai sosok yang dingin, kejam, dan irit bicara. Ia kerap membuat masalah karena ketidakmampuannya mengontrol emosi dengan baik. Akibat kelakuannya ini, ia dirutinkan mengunjungi terapi psikologi penjara walau dia tidak pernah bicara banyak sehingga sulit untuk menemukan sumber masalah pada diri Roman.

Suatu hari anaknya dateng. Siapapun bakal ngira kalau si anak bakal ngunjungin  ayahnya. Ternyata enggak, ankanya mau minta tanda tangan Roman sebagai tanda persetujuan buat jual rumah. Awalnya Roman nolak, tapi ngeliat anaknya lagi hamil besar, dia langsung marah dan nanya mana pertanggung jawaban cowoknya. Hal ini mengungkit kembali konflik lama mereka. Disini dijelaskan kemarahan anaknya akibat kelakuan Roman. Karena pertengkaran inilah si Roman mau ngasih tanda tangan.

Karena terapi Roman gak ada kemajuan, si dokter menyarankan Roman untuk ikut melatih kuda liar. Penjara ini berkolaborasi dengan pelatihan kuda liar yang kemudian dijual untuk menyelamatkan populasinya. Awalnya Roman Cuma disuruh buat bersihin kotoran kuda. Ketika itulah dia lihat ada satu kuda yang dikurung terpisah karena terlalu liar dang ga ada yang bisa naklukin. Kuda itu juga marah-marah dikandangnya, nendang-nendang dan meringkik. Hal ini bikin Roman tertarik karena seolah-olah kuda itu menggambarkan dirinya. Karena ketertarikannya ini, dia diajarin buat jinakin kuda. Tapi prakteknya langsung ke kuda paling liar tesebut. Awalnya Roman yang emosian  beberapa kali melukai kuda tesebut.

Di film ini bakal diperlihatkan perubahan Roman sebelum, ketika, dan setelah dia berhasil naklukin kuda liar tersebut. Yang awalnya emosian udah mulai bisa nahan marah. Yang awalnya irit bicara dia udah mulai banyak komentar dan ketawa. Di film  ini kita diajak buat ngikutin perubahan psikologis Roman dan hal ini tidak terbilang membosankan karena minimnya dialog di film ini. Bayangin aja, narapidana yang dulu kerjaannya Cuma marah-marah sekarang udah bisa ngelucu dan ketawa. Seolah-olah bukan Roman yang nakulikin kuda itu, tapi kuda itu yang udah naklukin emosinya Roman. Ada scene dimana ketika anaknya dateng lagi, Roman udah mulai berubah. Dia cerita ke anaknya soal pelatihan kuda liar. Perubahan Roman ini juga yang membuat dia mulai terbuka akan konfliknya dengan istrinya dulu yang menyebabkannya mendekam di penjara hingga sekarang. 

Nah, kuda-kuda liar yang udah berhasil dijinakkan bakalan di lelang di hari yang ditentukan. Kudanya Roman, yang paling liar udah siap buat di lelang, tapi tiba-tiba, kudanya ngamuk dan gak terkendali. Keganasan kudanya juga melukai Roman dan hal ini bikin penanggung jawab marah. Roman dibilang ga becus kerja. Hal ini tentu berbahaya seandainya ada yang beli. Karena hal ini, Roman dilarang mendekati kuda lagi, pelatihan kuda ditutup, dan kuda yang ngamuk bakal dieksekusi. Karena kedekatan Roman dengan kudanya, Roman terlalu kasihan buat biarin kudanya dibunuh. Hal ini memicu dia buat melepaskan kudanya ke alam liar lagi. Buat bawa kudanya keluar penjara tentunya dia harus keluar dari penjara. Di adegan ini diperlihatkan Roman yang dulunya berwatak keras, nangis saat nyuruh kudanya lari.  Sipir yang lihat Roman menerobos pagar dan kawat berduri mikir kalau dia bakalan kabur bareng kudanya. Walau misinya buat negbebasin kudanya berhhasil, Roman dapat  hukuman berlipat. Dia ditahan di ruang isolasi. Cuma ada jendela kecil yang dari situ Roman bisa liat keluar. Yang setiap harinya, dikejauhan dia bisa liat kudanya selalu berdiri di balik pagar dan kawat berduri. Seolah-olah lagi nungguin Roman buat keluar dari balik jeruji.

Film ini terinspirasi dari latar kejadian nyata. Banyak kuda-kuda liar di Nevada perlu buat diselamatkan populasinya. Karena andai saja mereka dibiarkan hidup liar, bakalan banyak yang mati karena rebutan makanan atau diburu predator lain. Menurut saya pribadi, film ini cocok buat ditonton bareng teman-teman ataupun sendirian. Karena banyak pelajaran yang bisa kita ambil dalam film ini. Tapi, buat kalian yang ga suka dengan film yang minim dialog, tentunya ini bakalan bikin bosan dan gak menarik. Di sini banyak diperlihatkan adegan Roman ngelatih kuda dan berkomunikasi alias ngomong sama kudanya. Tentu saja ga ada jawaban. Hal ini yang bikin banyaknya adegan tanpa dialog dalam film. Film yang dibintangi oleh Mathhias Schoenaerts ini telah terbit sejak 2019 lalu. Mendapat rating yang lumayan, yaitu 6,9/10 dari IMDb dan 95% oleh Rotten Tomatoes.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun