Mohon tunggu...
Weny Rahmi
Weny Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar dalam segala hal

Still the same person with the same name, just a different mindset and new game. {By lifegoal}

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Little Women 2019

3 Desember 2021   15:19 Diperbarui: 3 Desember 2021   15:51 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sejak pertama film ini tayang, sejujurnya saya sendiri kurang tertarik. Karena latar filmnya tahun 1860-an dan durasinya yang cukup panjang memunculkan pemikiran "membosankan" di kepala saya yang belum tau apa-apa ini. Tetapi dikarenakan bosan dan stok film lain sudah habis. 

Film ini jadi pilihan terkhir untuk mengisi waktu. Dannnn.... Kesan saya setelahnya menjadi "LUAR BIASA", dan berpikir kenapa tidak sedari dulu menontonnya. Jadi, mari langsung kita bahas filmya.

Walaupun film ini berdurasi cukup panjang, yaitu 2 jam 14 menit, film ini ternyata tidak  semembosankan pikiran saya sebelumnya. Berlatar saat perang dimana banyaknya rakyat tenggelam dalam kemiskinan, film ini sukses menceritakan sepenggal kisah dari keluarga March. Kisah 4 saudara perempuan yang ditinggal sang ayah menjadi relawan perang. 

Diperankan oleh Emma Watson sebagai Meg. Sebagai anak pertama, Meg mewarisi sifat ibunya yang penyayang dan bertanggung jawab terhadap adik-adiknya. Saoirse Ronan sebagai Jo adalah anak kedua dengan tipe tomboy dan pemberontak, tapi untungnya dia sangat pintar menulis dan pandai dalam mengajar. 

Anak ketiga adalah Amy diperankan oleh Florence Pugh yang memiliki bakat  melukis. Sedangkan anak terakhir adalah Beth diperankan oleh Eliza Scanlen yang memiliki minat terhadap musik.

Di dalam film ini saya sendiri mendapatkan kesan kekeluargaan yang sangat kental. Seolah-olah keluarga ini punya kasih sayang berlebih untuk dibagikan. Hubungan kakak beradik yang sangat harmonis walau ditengah banyaknya kekurangan. Walaupun hidup dalam kemiskinan, ibu mereka selalu meminta anak-anaknya untuk berbagi dengan yang lebih membutuhkan. 

Dengan alur maju mundur, film ini dapat membuat kita masuk lebih dalam ke kehidupan keluarga March. Bagaimana pertengkaran kecil yang sering mereka lalui, kasih sayang yang dapat meredakan amarah dan masih banyak lagi. Karena kisah tiap tokoh diceritakan secara detail sehingga seolah-olah penonton mengenal mereka semua. Untuk lebih memudahkan penceritaan tentunya disini kita tidak akam menggunakan alur maju mundur.:)

Cerita masa remaja mereka bermula ketika Meg dan Jo pergi ke sebuah pesta dansa. Karena gaunnya terbakar, Jo memilih untuk tidak berdansa dan hanya menemani Meg. Disinilah pertemuan pertama Jo dengan Laurie yang diperankan Timothee Chalamet. Cucu dari keluarga Laurence, tetangga keluarga March yang kaya raya. 

Diceritakan bahwa si Laurie ini tidak terlalu suka  pesta dansa dan keramaian sehingga dia hanya duduk sendirian di sebuah ruangan. Untuk menghibur Jo yang tidak bisa berdansa, Laurie mengajaknya berdansa di luar rumah, mengikuti irama music hingga Meg tidak sengaja membuat kakinya terluka dan harus segera pulang. Laurie memberi mereka tumpangan dengan kereta kudanya dannnnnn disinilah cerita mereka dimulai.

Hadiah natal terindah bagi keluarga March adalah surat dari ayah mereka yang tengah berkorban untuk Negara. Setiap natal, mereka juga mengadakan pertunjukan kecil. Semua pemerannya adalah mereka berempat, mulai dari naskah ditulis Jo, music latar belakang oleh Beth, dan aktrisnya Meg dan Amy.

Semenjak mengenal Laurie, kehidupan keluarga March jadi lebih berwarna. Laurie punya seorang tutor pribadi bernama John yang kemudian jatuh cinta pada Meg. Bahkan ketika ayah mereka sakit di New York John turut menemani ibu dari 4 bersaudara merawat ayah mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun