Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Pelajar kehidupan - Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Angin, Pesisir, dan Kasih yang Perempuan

19 Juni 2025   12:12 Diperbarui: 19 Juni 2025   16:21 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: Dokumentasi Pribadi/ Wening Yuniasri)

Angin, Pesisir, dan Kasih yang Perempuan

Dari jejak pesisir
Pasir yang desir
Terangkut angin
Meniadakan ingin

Tiadakah berontak
Butir tubuh yang hentak
Anak kecil menangis galak
Dera ibunya membentak

Tergagap, mengharap
Adakah tempat lain untuk lelap
Dipeluk dimengerti
Kegusaran yang membuatnya "cranky"

Badan kecil yang belum lama lahir
Disangka dewasa pada pandangnya
Disuruh mengerti susahnya
Menahan tunggu sangat derita

Angin membelai bulir keringat
Mentari beranjak menghangat
Pada kasih yang belum perempuan
Tertimbun dalam angan-angan

Jogja, 19 Juni 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun