Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Pelajar kehidupan - Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tinta Takdir

14 Maret 2025   10:44 Diperbarui: 14 Maret 2025   20:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis. (Dokumentasi Pribadi/ Wening Yuniasri)

Tinta Takdir

Pena diangkat, tinta mengering
Katamu, takdirku pun telah usai
Sudah digaris, jangan ditangkis
Bahwa engkau berpulang kesadaran
Biarlah, lidi sapu kau ikatkan

Aku hendak tergugu hadapanmu seketika itu

Mengapa tiada kita ubah saja
Apa?
Yang digaris semula
Adakah pembanding bagi baik-tidaknya
Dari mana aku menjumpai keburukan garis itu
Sementara aku tak jua menemu
Sudah selesai, Nak, sudah selesai
Tak bisakah? Tanyaku dicegat isak nan masai

Kita jalani sedapat-dapatnya
Segembira-gembiranya
Baik-buruknya
Hanya tafsiranmu saja

Jogja, 14 Maret 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun