Embus Angin, Ramadan dan Selubungnya
Angin yang embus
Hati yang tulus
Pada gerak mega-mega
Rasa muncul sebagai bunga
Ramadan, selubungnya
Hujan membanjir doa
Segala celah luka
Setiap rekah duka
Ramadan bulan derita
Memunculkan mutiara
Melenyapkan diri
Menghayati sunyi
Baca juga: Puisi: Semadi dan Lentera
Jika engkau sunyi
Menemukan diri sendiri
Mengenali penderitaan
Menyadari hadir Tuhan
Jogja, 13 Maret 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: Puisi: Permainan Belum Usai
Baca juga: Puisi: Gerumbul Mega-Mega
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!