Mohon tunggu...
Wening Wijiati
Wening Wijiati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis bloger dan puisi

Tulisan pena dalam bentuk literasi sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

NU Harga Mati

25 Oktober 2022   09:16 Diperbarui: 25 Oktober 2022   09:25 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

NU Harga Mati

Gugah terbangun dalam sepertiga malam
Terbangun dikala lelah tidur manusia lain
Menatap harap dikala langit telah gelap
Menyatukan dahi pada tanah-tanah suci bumi

Para santri ialah tonggak kemerdekaan islam
Tengadah menautkan hari semata lillah
Menepis gundah yang menerobos masuk menodai niatan suci
Dengan langkah, walau bergelut dengan kantuk lelah

Juang santri slalu terpatri
Tidak lagi melawan kolonial
Ikuti jejak jihad Hasyim Asy'ari
Berperang rela mati, demi negeri

Keyakikan harus menjadi yang utama
Dalam tonggak estafet ulama
Tutur bahasa dijaga dan ditata
Bukan membuang krama
Ialah sorot teladan umat beragama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun