Mohon tunggu...
Weni Fitria
Weni Fitria Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Memperkaya pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

New Normal dan Rencana Berakhirnya Home Learning, Guru dan Orangtua Masih (Sangat) Cemas?

1 Juni 2020   11:50 Diperbarui: 10 Juni 2020   21:13 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana di sekolah | Foto: Pexels (Iqwan Alif)

Beberapa hari yang lalu saya menulis sebuah artikel yang mengulas wacana tentang  akan diberlakukannya New Normal terkait pandemi Covid-19 yang masih belum mereda sampai saat ini. Ketika itu saya mengaitkannya dengan pertanyaan apakah Home Learning atau belajar di rumah bagi pelajar akan segera diakhiri.

Artikel tersebut saya tayangkan pada Blog komunitas para guru, dimana saya salah satu anggotanya. Pertanyaan tentang apakah Home Learning akan segera diakhiri tersebut muncul  tak terlepas dari keberadaan saya sebagai seorang guru. Sedikit banyaknya, kami para guru tentunya memiliki pertanyaan yang sama.

Bukan hanya para guru, bahkan tak jarang saya mendengar  pertanyaan yang sama terlontar dari para orang tua. Bahkan tak jarang disertai dengan kecemasan, apakah tidak riskan membuka sekolah/madrasah/pesantren termasuk kampus dalam kondisi masih pandemi seperti sekarang.

Sekalipun New Normal  atau Tatanan Normal Baru telah mulai diwacanakan pemerintah dan siap digulirkan, tetap saya kecemasan dari para orang tua tesebut sesuatu yang alami dan sangat wajar. Siapa yang tak cemas melepas anak-anaknya kembali ke lingkungan sekolah saat dunia masih bergelut dengan masalah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.

Demikian pula para guru. Tentunya tak ada jamainan bahwa tatanan baru yang akan dilaksanakan bisa menjamin keselamatan guru dan siswa dari sebaran virus. Namun dalam artikel tersebut saya menyatakan bahwa, mau tak mau guru harus bersiap untuk itu.

Jika memang akan Home Learning akan berakhir maka semua orang di lingkungan pendidikan harus mampu mempersiapkan dirinya.  Persiapan itu tentunya dengan menerapkan segala aturan terkait Tatanan Hidup Baru tersebut.

Itu kira-kira yang saya bahas dalam artikel yang pertama. Belum genap dua hari saya menulis artikel tersebut, saya mendapat kabar bahwa Pemerintah Daerah tempat saya berasal sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait Pedoman Pemberlakuan Perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Persiapan Menuju Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Corona Virus Disease 2019.

Surat Keputusan Bupati tersebut di keluarkan pada tanggal 29 Mei 2020 dengan Nomor : 360/277/Kpts/BPT-PS/2020 . Sebagaimana judulnya, isinya adalah memperpanjang masa PSBB didaerah kami sampai tanggal 07 Juni 2020 dengan tujuan untuk persiapan Tatanan Normal Baru di daerah kami.

Artinya, daerah saya akan segera menerapkan Tatanan Normal Baru ditengah pandemi yang masih berlangsung ini. Bahkan di dalam Pedoman tersebut disertakan berbagai protokol kegiatan di berbagai aspek pada masa pemberlakuan Lanjutan PSBB dalam rangka persiapan menuju Tatanan Normal Baru.

Menyusul SK Bupati tersebut, pada hari yang sama juga keluar Surat Edaran Pemda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Surat dengan nomor: 420/1358/DPK-Sekretariat.1/2020 itu perihal  Protokol Pembelajaran di Sekolah. Didalamnya menyampaikan beberapa aturan terkait Proses Belajar Mengajar.

Salah satunya adalah akan diberlakukannya aktifitas pembelajaran di sekolah yang dimulai pada tanggal 13 Juli 2020 mendatang. Tentunya disertai berbagai ketentuan. Diantaranya adalah pengurangan jam belajar dan menjadikannya dua shift , jaga jarak dan aturan pencegahan penyebaran virus lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun