Mohon tunggu...
Weni Fitria
Weni Fitria Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Memperkaya pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Home Learning, Maksimalkan Peran Orangtua Sebagai Pendidik

9 April 2020   01:16 Diperbarui: 9 April 2020   18:52 2775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interaksi orangtua dengan anak (Pixels.com/Andrea Piacquaadio) 

Covid-19 yang melanda hampir seluruh belahan dunia, telah merubah banyak sekali tatanan kehidupan manusia saat ini. Wabah yang telah dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini telah merubah berbagai pola, kebiasaan bahkan sistem yang selama ini dianut dan berjalan dalam kehidupan manusia dan masyarakat.

Di bidang pendidikan misalnya, mengalami perubahan yang cukup besar dan bertolak belakang dengan keadaan sebelum Covid-19 mewabah.  Bukan hanya di Indonesia bahkan dihampir seluruh negara yang terdampak covid-19 mengalami perubahan pola pelaksanaan pendidikan ini. Demi mencegah penyebaran virus maka diambilah berbagai kebijakan, salah satunya adalah diberlakunya Home Learning.

Home Learning dalam konteks ini adalah  melaksanakan kegiatan belajar di rumah selama terjadinya  pandemi Covid-19 ini. Sebuah kebijakan yang ditempuh dalam rangka untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Disamping memutus penyebaran virus, Home Learning tentunya juga dimaksudkan agar proses pendidikan para pelajar tetap berlangsung sekalipun mereka dirumahkan. Home  Learning tersebut bisa dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran daring, pemberian tugas dari guru selama di rumah dan lain sebagainya yang sesuai dengan situasi daerah setempat.

Kehadiran covid-19 dalam kehidupan kita saat ini tentunya lebih banyak membawa dampak yang buruk dalam berbagai lini kehidupan. Tak terkecuali terhadap keberlangsungan proses pendidikan yang baik dan maksimal. Namun jika kita mau mencoba sedikit mengalihkan pemikiran, maka kita mungkin bisa sedikit menggeser pemahaman kita bahwa setidaknya badai pandemi ini bisa membawa hikmah tersendiri.

Hikmah yang dimaksud disini adalah merubah sisi negatif yang ditimbulkan covid-19 dan mencoba  menjadikan sebagai peluang yang bermanfaat. tidak bisa dipungkiri, Home Learning saat pandemi ini pada dasarnya tentulah berdampak kurang baik bagi penyelenggaraan pendidikan. Terbukti dengan munculnya berbagai keluhan dari para pelajar tentang sulitnya meninggalkan kebiasaan belajar tatap muka. Belum lagi sebahagian daerah yang masih terbatas akses internetnya, sehingga menyulitkan pembelajarran daring.

Belum lagi keluhan dari para orang tua terutama para ibu, yang mengeluhkan betapa sulitnya membimbing anak-anak mereka selama Home learning ini. Mulai dari tugas dari guru yang menumpuk, keterbatasan orang tua membantu pelajaran anak-anak mereka dan lain sebagainya. Bahkan berbagai keluhan tersebut bersileweran di berbagai postingan dunia maya, dimana hal tersebut setidaknya menggambarkan dasyatnya kesulitan yang dialami orang tua.

Berbicara lebih jauh tentang pelaksanaan Home Learning, tentulah tidak selamanya kebijakan ini semata-mata memberatkan para orang tua. Jika ditelusuri secara mendalam, pada dasarnya penerapan belajar dirumah ini tentunya dapat membawa hal-hal yang positif, terutama bagi anak dan orang tua yang menjalaninya.

 "Dirumahkannya" para pelajar saat ini, mengingatkan kita pada konsep bahwa pada dasarnya rumah adalah sekolah pertama bagi anak. Dalam hal ini  orangtua berperan sebagai pendidik yang utama sekaligus yang pertama bagi anak. Dalam hal ini, orang tua bertanggung jawab langsung melaksanakan pendidikan kepada anak bahkan hal tersebut dilakukan sejak anak usia dini.

Pendidikan sejatinya adalah mengembangkan segala potensi anak untuk untuk menjadi pribadi yang seutuhnya. Disamping itu tentunya yang tak kalah penting adalah pembentukan karakter anak. Tugas dan tanggung jawab tersebut sebenarnya tertumpang pada orangtua. Sehingga lahirlah konsep orang tua adalah pendidik yang utama sekaligus yang pertama bagi anak.

Hari-hari pertama kelahiran anak sampai menjelang usia sekolah dihabiskan bersama orangtua. Dalam hal ini sesungguhnya pendidikan tersebut telah dimulai. Bahkan jauh sebelum itu, para pakar menyatakan sejak anak masih dalam kandungan ibunya, maka pendidikan sesungguhnya telah berlangsung. Sebuah konsep lain bahkan mengatakan, pendidikan  bukan hanya dimulai sejak dari kandungan. Lebih dari itu sudah berlangsung semenjak pemilihan jodoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun