Mohon tunggu...
wendy sofiandri
wendy sofiandri Mohon Tunggu... Petani - petani muda

mahasiswa UKSW (FPB)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lobak, Tanaman Ajaib

4 Maret 2018   17:39 Diperbarui: 4 Maret 2018   22:58 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring dengan perkembangan zaman, tentunya teknologi juga semakin berkembang dan semakin canggih. Teknologi disini yang dimaksut yaitu teknologi di bidang pertanian. Banyak teknologi-teknologi caanggih yang dapat kita jumpai dikalangan para petani. Seperti, alat untuk menanam padi, memanen kentang, memanen strawberri dan lain-lain. Namun disisi lain para petani beum menjumpai alat canggih yang bisa merawat dan menjaga tanah.

Disisi lain para petani sering mengabaikan tentang kesehatan dan kesuburan tanah. Kebanyakan petani hanya menginginkan hasil yang semaksimal mungkin dengan tidak mempertimbangkan kesehatan dan kesuburan tanah. Banyak petani atau hambir 90% petani menggunakan pestisida sintesis kususnya para petani sayur. Sedangkan pestisida sintesis sendiri apabila sering diaplikasikan ke tanaman dan mengenai tanah, tanah tersebut menyebabkan berubahnya daya tahan tanah untuk menampung maupun menyediakan unsur hara bagi tanaman budidaya.

Semakin majunya teknologi sebaiknya polusi tanah yang diakibatakan partikel logam dan racun yang berasal dari pestisida sintesis di dalam tanah saat ini harus ditangani tidak hanya masalah polusi yang ada diluar ruangan tetapi yang berada diruangan juga harus ditangani. Penanganan ini dilakukan agar tidak semakin parahnya pencemaran tanah dan mengurangi kerusakan tanah yang akan terjadi beberapa tahun kemudian.

Polusi akibat adanya partikel logam dan racun di tanah untuk luar ruangan dapat dilakukan penanganan dengan melakukan reboisasi, menanam pepohonan seperti pohon akasia, mahoni atau cemara yang mampu menyerap logam berat dipinggir jalan. Sedangkan untuk lahan dapat ditangani dengan salah satunya menanam tanaman lobak putih yang mengandung zeloit yang berfungsi untuk membelah tanah. Meskipun tanaman lobak putih memiliki nilai jual yang sangat rendah.

Lobak adalah tumbuhan yang termaksuk dalam familia Brassicaceae. Bentuk umbi lobak seperti wortel, isi dan kulit berwarna putih. Tanaman lobak berasal dari negeri Cina, tetapi telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Tanaman dapat tumbuh pada dataran rendah maupun tinggi, mungkin masih jarang sekali yang tahu manfaat lobak untuk menjaga kesehatan dan kesuburan tanah.

Bagaimana cara menjaga tanah dengan lobak putih?

Solusi yang pernah ditawarkan untuk mengurangi partikel logam dan racun yang diakibatkan karena terlalu banayak menggunakan insektisida maupun pestisida sentitetis yang sudah melalui penelitian seperti menggunakan pupuk nabati, insektisida alami, kompos dan lain-lain.

Namun para petani menganggapnya tidak efisien karena hasil mereka tidak bisa maksimal. Karena kebanyakan petani menanam dan menghasilkan output yang setinggi mungkin tidak mempedulikan pertanian berkelanjutan. Seperti menggunakan insektisida sintetis secara terus menerus. Petani tidak memikirkan kondisi tanah dalam jangga panjang ketika menggunakan insektisida sintetis.

Solusi lain yang ditawarkan dan sudah memalui penelitian dan sudah terbukti yaitu menanam tanaman sayur secara organik. Meskipun sudah ada beberapa petani yang menerapkan sistem pertanian organik namun itu hanya segelincir petani yang ada diindonesia ini.

Kebanyakan petani beranggapan bahwa menanam pertanian organik itu malah merugikan. Karna para petani diindonesia minim pengetahuan, para petani hanya memikirkan bagaimana cara mereka bercocok tanam dan menghasilkan hasi panen yang semaksimal mungkin.

Dokpri
Dokpri
Dengan menanam tanaman lobak putih ini yang mengandung zeloit yang dapat digunakan sebagai pembedah tanah. Selain petani merawat tanah petani juga dapat menghasilkan panen dari lobak putih.

Meskipun lobak putih hanya tanaman yang memiliki nilau jual rendah namun manfaatnya sangat besar terutanama untuk menjaga struktur tanah. Para petani yang menginginkan hasil panen yang maksimal dari tanaman budidayanya petani juga bisa sambil merawat tanahnya dengan menanam menggunakan sistem tumpang sari dengan tanaman budidaya yang memiliki nilai jual yang tinggi.

"JAGALAH TANAH UNTUK ANAK CUCU KITA"

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun