Mohon tunggu...
Wendra Nugraha
Wendra Nugraha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Untuk Apa Menulis?

15 Mei 2018   21:36 Diperbarui: 15 Mei 2018   21:36 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"menulis adaalah hal yang tepat untuk mengungkapkan apa yang harus diungkapkan"

kurang lebih begitulah ulasan yang tepat untuk mengawali tulisan ini, ketika beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan dengan ucapan kata secara lisan ada jalan lain untuk mengatasinya yaitu dengan  tulisan, menulis apa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata lalu kemudian menuangkanya dengan pena diatas selembar kertas adalah sesuatu yang cukup menyenangkan karena semua yang terbenak didalam fikiran akan meluap dengan ukiran pena yang akan berjalan melaju dengan sendirinya.

setiap tulisan yang terukir diatas kertas atau media lainnya akan ada beberapa pasang mata yang melihat kemudian membaca kata demi kata dari setiap baris tulisan tersebut, bahkan dengan jumlah pembaca yang sangat banyak sekalipun, tapi satu hal yang jangan sampai terlupakan dan ini merupakan  suatu inti dari menulis itu sendiri yaitu nilai dan manfaat dari tulisan itu sendiri, selain untuk memberi kepuasan kepada diri sendiri sebenarnya tulisan itu dituntut untuk dapat memberikan pengaruh yang baik kepada para pembaca karena apa yang kita tuliskan sama halnya dengan apa yang kita lakukan semuanya akan diminta pertanggungjawaban, kita punya Tuhan Allah SWT yang mengetahui dan menyaksikan segala apa yang dilakukan oleh manuusia sama begitu pula dengan sebuah tulisan yang kita ciptakan.

Saya selalu berusaha menulis beberapa tulisan yang masih sangat sederhana untuk mengajak dan membawa pembaca agar senantisa menjadi ingat kepada Allah, dekat dengan Allah dan lebih mengenalNya. Semoga apa yang saya niatkan dapat berpengaruh kepada saya pribadi dan orang-orang yang membaca tulisan saya, karena sesungguhnya segala sesuatu bergantung pada apa yang kita niatkan.

Menulis bukan sembarang menuliskan ungkapan hati yang kemudian tidak disaring terlebih dahulu dengan aturan dan syari'at-syari'at islam karena menulis memiliki etika tersendiri dalam islam, etika dan ketentuan yang menurut saya wajib untuk diketahui semua penulis muslim yang gemar menilus berbagai macam jenis tulisan seperti syair, puisi dan jenis tulisan lainnya.

An-nawawi berkata: syair itu hukumnya boleh selama tidak terdapat didalamnya hal-hal yang keji dan sejenisnya, juga telah tertulis dalam kitab suci Al-quran :

"Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasannya mereka mengembara di tiap-tiap lembah. Dan bahwasannya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)? Kecuali orang-orang (ppenyair-penyair) uang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut nama Allah dan mendapatkan kemenangan sesudah menderita kezaliman" (QS.Asy-Su'ara: 224-227)

Jadi ketika seorang penulis, penyair atau pembuat karya lainnya tidak membuat kedustaan dalam karyanya dan menggunakannya untuk dakwah serta tidak melanggar kaidah syar'i maka tulisan itu diperbolehkan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun