Mohon tunggu...
Wempie fauzi
Wempie fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Bekas guru

Bekas gurru yang meminati sejarah serta politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Bicara Transformasi Sektor Pangan Pasca Pandemi

6 Desember 2022   12:12 Diperbarui: 6 Desember 2022   12:23 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak Pandemi Covid-19 yang nyaris merata ke seluruh sektor secara langsung juga membuka kesempatan penguatan saat masa pemulihannya. Karena dari situasi yang belum pernah terjadi itu, sejumlah bidang usaha maupun sektor utama seperti kesehatan, telekomunikasi, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan termasuk industri pengolahan,  menghadirkan peluang sekaligus ancaman jika tidak ditata secara efektif.

Sektor makananan dan minuman serta usaha olahan adalah salah satunya. Meski turut terdampak, usaha makanan dan minuman tersebut tetap berhasil tumbuh hingga  tumbuh 3,57% (yoy), sekaligus tercatat sebagai subsektor yang memberi kontribusiterbesar terhadap PDB industri pengolahan non migas pada kuartal III tahun 2022, dengan sokongan sebesar 38,69%.  

"Hingga kuartal III tahun ini pertumbuhan ekonomi kita tercatat tumbuh sebesar 5,72 persen. Apa yang berhasil dicapai Indonesia itu ternyata masih jauh lebih baik dari sejumlah negara seperti, Cina, Korea, Jerman maupun Singapura. Hal yang itu secara langsung menunjukkan bahwa kita punya landasan ekonomi sangat kuat " ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual dalam kegiatan CEO Forum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Kamis (1/12).

"Pertumbuhan ini sektor industri makanan dan minuman ini harus kita jaga agar tahan terhadap guncangan global, termasuk krisis pangan," tegas Menko Airlangga.

 Salah satu hal yang perlu dilakukan, khususnya dengan perubahan yang terjadi pada masa pasca pandemi ini adalah bertransformasi  dan lebih inovatif dan menjaga rantai pasok. Untuk bisa mencapai itu semua, para pemangku kepentingan perlu bekerja sama dalam membangun ekosistem agar sistem ekonomi pangan bisa tahan terhadap guncangan maupun terhadap perubahan iklim.

Dari sisi pemerintah, upaya yang dilakukan antara lain peningkatan dalam hal koordinasi lintas sektor pangan dan pertanian yang terkait melalui berbagai program guna memenuhi target pertumbuhan, khususnya sektor pertanian. Langkah yang telah diambil antara lain stabilisasi pasokan dan harga pangan, kemitraan berbasis closed loop hortikultura, serta pengembangan korporasi petani dan nelayan. "Sinergi seluruh komponen masyarakat bersama pemerintah, dunia usaha, akademisi jadi syarat penting agar pemulihan ekonomi tersebut berlangsung secara inklusif. Di sini saya minta agar seluruh rantai pasok industri pangan terus menjaga  keseimbangan permintaan dan penawarannya  secara terukur,"kata Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun