Mohon tunggu...
Wempie fauzi
Wempie fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Bekas guru

Bekas gurru yang meminati sejarah serta politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Bicara Ekonomi Sirkular Perkotaan Indonesia

1 September 2022   10:11 Diperbarui: 1 September 2022   10:22 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Urbanisasi telah menjadi ciri dari pertumbuhan ekonomi perkotaan modern. Perpindahan penduduk yang terjadi dari desa ke kota yang menjadi motor penting dalam pertumbuhan ekonomi serta menjadi penjaga agar kesenjangan ekonomitidak terjadi, menjadi salah satu dari tugas pemerintah. Meski pada saat yang sama tanggungjawab pengelolaan kota yang diemban menjadi kian besar karena fenomena tersebut adalah bagian langsung dari hasil pembangunan dan modernisasi.Mengingat urbanisasi sendiri juga membuka peluang terjadinya pergerakan arus modal secara cepat, membuka kesempatan dan lapangan kerja dan peningkatan produktifitas. Karena dengan urbanisasi yang menjadi simbol pertumbuhan ekonomi, juga membuka peluang tumbuhnya bisnis lokal serta UMKM.
Namun untuk bisa mencapai target tersebut secara ideal, sebuah kota memerlukan sejumlah syarat seperti pengelolaan secara baik, investasi yang terus bergerak serta melakukan transformasi terus-menerus agar target efisiensinya bisa tercapai.

Untuk itu, transformasi perkotaan bukan hanya tentang keindahan kota, melainkan tentang pendekatan holistik yang membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Hal tersebut didasarkan pada konsep Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tentang pembaruan perkotaan dan inisiatif serta investasi berbasis wilayah yang berorientasi pada masa depan untuk dampak yang lebih besar. "Innovative circular strategy juga diperlukan untuk mempercepat penerapan rencana pengelolaan kota untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih baik," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat berbicara pada acara Urban 20 (U20) Mayors Summit's Side Event G20 di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Untuk mengelola kota yang lebih baik, investasi harus terus ditingkatkan, khususnya dalam melakukan transformasi perkotaan yang efisien dan berdampak," kata Menko Airlangga.

Satu dari hal jamak dari masalah dan tantangan bagi pengelolaan kota adalah masalah pengelolaan sampah dan perubahan iklim, yang oleh Indonesia hal tersebut telah coba diantisipasi dengan melaksanakan dan mendukung pelaksanaan ekonomi sirkular. Bentuk praktisnya ada pada  penggunaan blok konstruksi ramah lingkungan yang berasal dari sampah plastik untuk membangun sekolah di Lombok dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di wilayah Jabodetabek untuk menciptakan nilai baru dari sampah. "Saya percaya, investasi pada lokasi yang tepat dan didukung dengan konsep hubungan perkotaan-pedesaan, ekonomi sirkular dapat menghadirkan masa depan yang menjanjikan. Dari hal tersebut akan menumbuhkan lebih banyak bisnis sirkular, mengubah limbah menjadi modal dan investasi, dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan," jelas Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Selain itu, beberapa kota di sejumlah provinsi juga mulai secara mandiri bergerak dan bertransisi menjadi kota smart city. Upaya itu menjadi bagian dari program pemerintah daerah dalam peningkatan taraf hidup masyarakat setempat, sekaligus untuk memastikan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan. Kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makassar telah memulai upaya itu dan menjadi contoh tentang bagaimana sebuah kota melakukan pembangunan secara komprehensif serta menggunakan teknologi untuk memenuhi tuntutan penduduk perkotaan. "Pemerintah Indonesia juga terus mengembangkan transportasi perkotaan sebagai bentuk pemanfaatan ruang kota untuk kepentingan masyarakat. Beberapa proyek transportasi perkotaan telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional yakni elektrifikasi transportasi massal di Jakarta, dan pengembangan Light Rapid Transit  di Palembang, Sumatera Selatan," jelas Menko Airlangga.

Untuk mendukung pengembangan transportasi perkotaan, Indonesia yang didukung oleh Jepang juga telah meluncurkan Proyek Integrasi Kebijakan Transportasi Perkotaan Jabodetabek Tahap 3 (JUTPI-3). Pembangunan tersebut direncanakan akan dimulai pada Juni 2025.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun