Mohon tunggu...
Wella Lara Leksia Novianti
Wella Lara Leksia Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi 2023 terhadap Proyek Terbaru Bank Indonesia

9 Desember 2022   16:47 Diperbarui: 9 Desember 2022   16:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berita yang menggegerkan di tahun pasca pandemi covid-19 ini, yang di perkirakan pada tahun 2023 akan terjadi resesi ekonomi global.

Bersumber dari laman CNBC Indonesia , Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawatii menyampaikan bahwa akan ada ancaman resesi dan perlambatan ekonomi global pada 2023. Resesi ekonomi menjadi topik menyeramkan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Akan ada rencana-rencana yang akan timbulnya, seperti Proyek Garuda berupa Menavigasi arsitektur digital rupiah oleh Bank Indonesia untuk mendorong agenda transformasi digital nasional, terkhususnya upaya mengintegrasikan ekonomi dan keuangan digital dan berdasarkan fungsi dari  digital rupiah mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia, salah satunya bidang moneter.

Jika terjadi inflasi maka harus memperjuangkan deflasi yang stabil. Untuk mengambil kebijakan, kebijakan moneter kontraktif yang dapat digunakan untuk mengurangi jumlah mata uang yang beredar dan dapat mengatasi terjadinya inflasi.

Pada teori kuantitas uang yang di sampaikan Irving Fisher. jumlah uang beredar berbanding lurus dengan perubahan harga. Fisher menielaskan bahwa peningkatan jumlah uang dapat menyebabkan inflasi, dan begitu pula sebaliknya.

Antara inflasi dan suku bunga memiliki korelasi yang terbalik, di mana ketika inflasi meningkat, tentunya suku bunga akan turun. Demikian pula sebaliknya. Apabila suku bunga turun atau rendah, permintaan terhadap pinjaman akan lebih meningkat, yang mana masyarakat akan lebih memilih untuk meminjam lebih banyak uang daripada menabungkan uangnya. Dan artinya, akan semakin banyak uang yang dibelanjakan, dan pada akhirnya ekonomi tumbuh dan tingkat inflasi mengalami peningkatan/kenaikan.

Ketika hal tersebut terjadi, maka seperti yang di ketahui hal yang harus dilakukan adalah menaikkan suku bunga, yang akan meyebabkan permintaan terhadap pinjaman menurun, pastinya masyarakat akan lebih memilih untuk menabung sebab tingkat pengembalian dari tabungan lebih tinggi.

Pada Desember 2020, nilai transaksi uang elektronik mencapai  Rp 22,13 triliun. Dari nilai itu ternyata meningkat 12,17% dibandingkan bulan November 2020 yang  mencapai Rp 31,29 triliun. pada bulan Desember 2021 mencapai 602,29 juta kali. Jumlah transaksi yang meningkat 13,63% dibandingkan pada bulan November 2021 yang mencapai 530,02 juta. Jika di bandingkan dengan bulan desember 2020 angka  transaksi tersebut meningkat 37,49% yang dimana volume transaksi dengan uang elektronik tercatat sebanyak 438,04 juta kali. (databoks)

Data pada periode tahun yang sama, inflasi turun. Dari data BPS menunjukkan penurunan inflasi pada tahun 2019 dari 2,72% mencapai 1,68% pada tahun 2020. Tingkat inflasi dari tahun ke tahun sebesar 1,87 % (Desember 2021 terhadap Desember 2020).

Pada akhirnya, peningkatan transaksi menggunakan uang digital ternyata bisa meredam kenaikan harga, yang di karena akan dapat menurunkan jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat. Maka jika proyek Bank Indonesia terealisasikan sesuai dengan rancangan yang ada, akan sangat berdampak baik pada ancaman yang ada pada tahun 2023 yang akan datang, yang mana akan mendorong dan membantu menstabilkan jumlah uang beredar maka jika resesi terjadi akan terelakkan sedikit demi sedikit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun