Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Menghujani Hati Sepi

22 Maret 2023   16:40 Diperbarui: 23 Maret 2023   09:04 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HUJAN MENGHUJANI
HATI SEPI

Oleh Weinata Sairin

hari rabu pagi
15 maret 2023
gemericik air hujan masih jelas
terdengar gemerincing menusuk genting
awan hitam pun
menggantung
dengan wajah berang
cuaca dingin terasa
melumuri tubuh renta dimamah usia
rintik hujan
membasahi ruang-ruang kehidupan
di wilayah lain
hujan telah merendam
sekian rumah
dan menimbulkan
hidup yang gaduh
hidup yang porakporanda

sepertinya hujan
akan terus
menitikkan airnya
sehari ini
mentari menyembunyikan wajahnya
mungkin bertugas di wilayah yang lain

hujan selalu mengusung banyak berkat
berkat kesehatan
berkat empati
dan simpati
berkat hospitality
berkat keramahan
dari anak cucu
berkat tak selalu
berbentuk angpouw
berkat bisa juga
makanan dan minuman seperti
yang kita terima
dari pesta nikah
di kampung sawah
atau dari pesta hut
pesta khitanan
dan pesta-pesta
lainnya

hujan rintik masih terus menitik
membasahi
bumi yang makin panas
hujan juga menyirami hati
hati yang sepi
memberi kesegaran
menabur pengharapan
melahirkan
hidup yang prospektif.

Jakarta, 15 Maret 2023./pk.6.24

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun