Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Bersama

18 Februari 2023   13:30 Diperbarui: 18 Februari 2023   13:29 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup bersama|sumber: ecr.co.za

 HIDUP BERSAMA

hidup bersama
itu sejatinya sudah dimulai sejak awal sejarah
tatkala manusia
pertama kali
diciptakan
di ruang-ruang
kehidupan
mulanya dicipta
seorang laki-laki
lalu Sang Pencipta
melihat bahwa takbaik jika manusia itu seorang diri saja
lalu dijadikanlah
seorang perempuan
sebagai penolong yang sepadan dari
laku-laki
dan perempuan
dicipta dari tulang rusuk
sang laki-laki
itulah simbol kesaturagaan
laki-laki dan perempuan
kesaturagaan dan kesatutubuhan
perempuan dan laki-laki
amat fundamental untuk mendasari
penolakan diskriminasi gender
dan menjadi dasar kukuh membangun dimensi kolaboratif kolegial perempuan dan laki-laki
dalam merajut karya prima ditengah dunia

filosofi hidup bersama
mewarnai kehidupan umat  manusia
melintasi abad dan zaman
walau nyaris acap memudar digilas arus perubahan
dikoyak pemikiran individualistik

hidup bersama
dibangun dalam
kehidupan keluarga
kehidupan keluarga besar
kehidupan masyarakat
kehidupan membangsa
dan menegara
bahkan dalam kehidupan internasional
yang universal
global dan mondial

dalam hidup bersama
takboleh tumbuh
arogansi individual
merasa paling pandai
dan yang lain dianggap bodoh
dalam hidup bersama
takada diskrimi nasi gender
pembedaan sara dan aspek primordialistik
hidup bersama
mengutamakan
kekitaan
kekamian
bukan keakuan
kesayaan

kita semua secara bersama
sedang berada dalam perjalanan ziarah yang panjang
dari civitas terrena
menuju ke civitas dei
kita harus terus berjalan
hingga tiba di terminal penghabisan
dengan penuh sukacita
 syukur dan bahagia.

Jakarta, 14 Februari 2023/pk.16.20
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun