Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Itu Menuju Kedepan

18 Februari 2023   08:57 Diperbarui: 18 Februari 2023   09:09 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan lurus| sumber: piqsels.com

 

HIDUP ITU
MENUJU KEDEPAN

hidup itu
mengarah
dan bergerak
kedepan
bukan diam -diam saja
duduk manis
berhalu dan mengunyah mimpi masa lalu
yang masih tersisa
hidup bukan mundur ke belakang
terpenjara pada sukses story zaman baheula
dan tenggelam nyaman
dalam eforia masalampau

hidup itu menatap ke depan dengan visi jernih
masalampau bisa digunakan
sebagai sumber pembelajaran
agar kita tidak jatuh pada lubang yang sama

menuju masa depan dan
berjalan kedepan itu wajib hukumnya
ajaran agama
menjadi sumber utama
dalam menuntun kita berjalan kedepan
agama islam
kristen
katolik
hindu
buddha
khonghucu
bahai
dan sebagainya
telah merumuskan
panduan teknis
dan teologis
bagaimana umat beragama.
berjalan bersama penuh damai sukacita
menggapai masa depan

hidup berjalan kedepan
perlu pengorbanan
dan perjuangan
kita mesti bunuh dan binasakan
segala akar pahit
yang pernah hadir melumuri
 dan membasahi ruang-ruang sejarah kita
dan mendeletenya dari memori kita
kita bersedia
dicipta baru
ditranformasi
diubahkan
kita harus melakukan hijrah dari era zahiliyah
ke era baru yang makin berkeadaban
di jalan adil dan benar

dalam menempuh perjalanan ke masa depan
umat manusia
menampilkan insan
ciptaan baru
berakhlak mulia
sikap arogan, sombong, sok tahu,menganggap diri superman
membodohkan orang lain
mesti ditinggalkan
wajib ditanggalkan

dalam menempuh perjalanan kedepan
umat manusia
merunduk tunduk
kepada Khalik Semesta Alam
berserah diri
sepenuhnya
kepadaNya
hingga menutup mata
hingga menutup mata.

Jakarta,18 Februari 2023/pk.5.15
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun