Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Berantai

29 Januari 2023   14:57 Diperbarui: 29 Januari 2023   14:59 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rantai | sumber: superblogger.id

 

DOA BERANTAI

doa sebagai salahsatu wujud keberagamaan umat manusia
menjadi bagian  integral dari hidup insan beriman
setiap agama
telah mengatur
ssgala sesuatu yang berkaitan dengan praksis hidup beragama
termasuk kapan dan bagaimna berdoa
kapan dan bagaimana membaca kitab suci
kapan dan bagaimana ayat-ayat kitab suci dibaca atau dilantunkan
apakah layak
ayat-ayat kitab suci
dalam nuansa pembenaran dan atau pembelaan
dikutip dalam sebuah pidato pembelaan seorang tersangka
di sebuah sidang pengadilan?

dalam ibadah
komunitas pemuda gereja
acap dilakukan
aktivitas doa
dalam bentuk
doa berantai
dalam kegiatan doa berantai
pokok doa diucapkan secara bergantian
dan berturut-turut
oleh setiap pemuda yang
hadir dalam
ibadah pemuda
tersebut
melalui doa berantai seluruh pemuda peserta ibadah menghayati dengan utuh isi pokok doa yang diucapkan dalam ibadah

ada doa berantai
ada surat berantai
surat berantai dikirim kepada seseorang dan teruskan kepada banyak orang
isinya biasanya tentang hoki promosi terkadang juga tentang pribadi
kini yang sedang
trending
bukan doa berantai
atau surat berantai
tetapi pembunuhan berantai
yang menelan 9 korban
kasusnya viral di medsos
yang mempertontonkan sadisme dan sikap biadab
manusia modern
di era digital

di dunia yang makin berbalut noda, darah bersimbah,moral dangkal
di masa depan
doa berantai
dan doa-doa umat dalam beragam bentuk
wajib dikedepankan
kontinyu
dan konsisten.

Jakarta, 25 Januari 2023/pk.5.25
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun