Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat-Saat Maut Merenggut

10 Desember 2022   15:21 Diperbarui: 12 Desember 2022   16:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RIP Alex Rapalatu | Private.doc

SAAT-SAAT MAUT
MERENGGUT

maut itu selalu datang tanpa salam
tanpa hai
atau hello
ia datang dengan senyap
low profile
penuh surprise
lalu semua orang dicekam
berbagai perasaan
skeptis
kaget
takpercaya
ragu
haru
lalu isak
ratap
tangis

8 desember malam
tiba-tiba kukaget
dan tersentak
mendengar berita
sobatkentalku
Alex Japalatu
dipanggil Tuhan
8 desember pk 20.00
awalnya sama sekali aku
tiada percaya
tanggal 8 desember pukul 17.42
ia masih mengirim wa
kepadaku
menyatakan
bahwa riwayat hidupku
dan daftar publikasi yang kutulis
sudah ia rampungkan
tiga hari yang lalu
memang kuminta bantuannya
membuat dua dokumen itu
kuminta dibuatkan daftar riwayat hidupku yang terbaru
agar jika terjadi apa-apa atas diriku
maka pimpinan sinode akan terbantu
ia selalu mengulang kata-kata ini
jika aku bicara tentang hari kematian
"pak wein akan sehat dan baik-baik saja
tugas bapak masih banyak"

lama sekali kumengenal Alex
sejak ku masih di PGI
kami bersama ikut membangun majalah Inspirasi BPK Gunung Mulia
kukenalkan GKP
dan beberapa pendeta GKP kepadanya
ia workaholik
humble
penuh senyum
piawai dalam bahasa dan editing
ia membantu mengedit lebih dari sepuluh buku
yang kutulis ia membantu banyak hal tentang perbukuan dan editing
bahkan ia pernah kuminta membantu anak seorang pendeta GKP yg alami musibah di depok dan mengurus pengobatannya di rumah sakit depok

aku berduka
banyak kawan dan institusi berduka
Alex telah banyak mengukir kebaikan dalam sejarah hidupnya
begitu cepat ia
pergi
banyak orang dan institusi masih sangat membutuhkannya

maut selalu datang tanpa salam
tanpa hai
tanpa hello
suatu saat maut akan datang
menjamah tubuhku
menjamah kita semua
kita harus siap siaga

Alex Japalatu
hiduplah dengan damai
dalam keabadian
bersama Sang Juruselamat
kami semua
akan datang
menyusulmu
sesuai dengan kairosNya
dan bukan dalam chronos kami
sosok fana
berbalut noda.

Jakarta, 10 Desember 2022/pk.4.14
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun