Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Kudus Tulus di Jalan Lurus

18 November 2022   21:12 Diperbarui: 18 November 2022   21:17 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan lurus|sumber:rumaysho.com

HIDUP KUDUS
TULUS DI JALAN LURUS

hidup manusia beragama
semestinya
hidup kudus tulus
iman tangguh
dan kukuh
mampu menjaga diri
dari penggoda-penggoda
yang selalu datang merentangkan
beragam siasat
memenjarakan manusia ke alam sesat
beraroma maksiat

hidup kudus
diatur dengan jelas dan amat detil
dalam aturan hukum atau syariat
setiap agama
umat beragama
wajib menjalankan syariat itu
dengan setia
sehingga kekudusan hidup itu
terjaga dan terpelihara
menjalani hidup kudus
tidak berarti mesti bertapa
seperti kisah-kisah zaman baheula
hidup kudus bisa dijalani
dengan tetap tinggal di dunia profan
tapi harus berani
menolak, meninggalkan dan melawan semua hal yang berlumuran dosa
dari kacamata agama

tulus bermakna bersih
jujur
tidak serong
tulus bermakna ikhlas
bekerja hanya oleh keyakinan
akan Allah
Sang Khalik
yang mencipta segala sesuatu
yang bertindak hanya dalam kasih kepada semesta
karena Allah itu
kasih adanya

jalan lurus
adalah jalan yang ditetapkan
oleh Tuhan
yang berisi aturan-aturan
untuk hidup kudus, tulus
yang narasinya
secara rinci dimiliki oleh setiap agama
dan ditaati
oleh para penganutnya

manusia Indonesia adalah sosok-sosok beragama
yang khusuk dan devotional
dalam menjalankan ibadah
masyarakat Indonesia yang beragama
adalah
mereka yang hidupnya
kudus
tulus
dan setia berjalan
di jalan lurus
mereka semua
adalah aset besar bangsa
yang kiranya
dilimpahi
berkat Tuhan
di sepanjang zaman
di sepanjang sejarah.

Jakarta, 17 November 2022/pk.15.52
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun