Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

KDRT: Pelecehan Agama

7 Oktober 2022   10:05 Diperbarui: 7 Oktober 2022   10:15 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita |sumber: hair-and-makeup-artist.com

KDRT : PELECEHAN AGAMA

kehidupan suami istri
dalam sebuah rumah tangga
dilimpahi cinta kasih yang terus
menerus menggelora
tiada henti

kehidupan laki-laki dan perempuan
dalam ikatan
perkawinan
yang dikukuhkan
lembaga keagamaan
dan lembaga pemerintah
dilumuri kasihsayang
penuh kemesraan
tiada henti
tiada bertepi

agama-agama
memberi respek yang amat tinggi
terhadap lembaga perkawinan
pokok tentang mengasihi dan pernikahan seumur hidup acap menjadi tema khotbah
perkawinan
seorang kyai dalam acara ijab
kabul putri sohibku di madjid at tin beberapa waktu yang lalu
menasihatkan dan mendoakan kedua mempelai
agar perkawinan
mereka
sakinah
mawadah
warahmah
ungkapan standar yang selalu kita dengar pada acara perkawinan di mesjid-mesjid

dalam rumahtangga
yang perkawinannya dikukuhkan lembaga agama dan lembaga pemerintah
semestinya tidak dikenal
narasi
kekerasan dalam rumah tangga
atau kdrt
kdrt bukan saja
bertentangan dengan dimensi kemanusiaan
kdrt
secara amat jelas dan eksplisit
adalah sebuah pelecehan terhadap ajaran agama
kdrt adalah wujud arogansi manusia
dan bertentangan
dengan keluhuran nilai-nilai budaya indonesia

kdrt
bertentangan dengan hakikat
perkawinan
yang intinya
mewujudkan cinta kasih
yang menyaturagakan
dua insan berbeda jenis
dari beragam latarbelakang

kdrt harus di hentikan
kdrt harus dilawan
ajaran agama
nilai-nilai luhur budaya bangsa
cinta kasih yang tulus mesra
perlu dikedepankan
kehidupan perkawinan warga bangsa
harus dilumuri
kasih sayang
kemesraan dan kebahagiaan
tiada henti
tiada henti.

Jakarta, 4 Oktober 2022/pk.12.58
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun