Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Menghujani Hari-Hari Sepi

7 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 7 Oktober 2022   09:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan|sumber: theparkstrust.com

HUJAN MENGHUJANI
HARI HARI SEPI

hujan lebat
mengguyur
menyiram bumi
tanpa  henti
air deras membanjiri jalan raya
petir dan halilintar silih berganti
mengguncang garang
kadang menghadirkan rasa takut
angkot tiada berpenumpang
melaju cepat
dijalan raya
menghindari banjir
yang mulai nampak

anak-anak kecil
yang tengah bermain dengan
ceria sambil
menikmati air hujan yang membasahi pohon-pohon
semua berlari
menuju rumah mereka
orangtua mereka
menjemput mereka agar
terbebas dari
penyakit pilek
yang biasa
mendera anak-anak kecil

hujan masih terus meneteskan air
membasahi bumi
walau tidak lagi lebat
kemacetan terjadi di beberapa ruas jalan
quality time bersama keluarga di rumah
atau di mall
agak terganggu
walau sudah cukup lama
dirancang

hujan yang menumpahkan
air kebumi
kecil atau lebat
mesti tetap disambut
dengan syukur
dan sukacita
hujan
diturunkan dari langit kelabu
oleh Tuhan
Sang Maha Pencipta
hujan selalu mengusung berkat baru
hujan menginspirasi
kreativitas baru
hujan menganyam
gagasan cerdas
dan bernas.
hujan menghujani
hari-hari sepi
menghadirkan
hidup berpengharapan.

Jakarta, 4 Oktober 2022/pk.17.27
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun