Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibadah Umat di Hari Minggu

3 September 2022   11:44 Diperbarui: 3 September 2022   11:49 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung gereja |sumber: bfc.org

IBADAH UMAT DI HARI MINGGU

umat memasuki hari minggu dengan penuh syukur dan sukacita
litani syukur dan kidung mazmur
melantun pelan
mewarnai sanubari umat
hari minggu menimbulkan eforia
hari minggu membangkitkan gairah spiritualitas umat
utamanya kaum lansia
mereka yang setiap hari
terbelenggu kerutinan
akibat virusbuas mengganas
maka hari minggu mereka
datang ke gereja
memuji kebesaran nama Tuhan
curhat dengan banyak kawan
lalu para lansia
mengalami
kebahagiaan
utuhpenuh

hari-hari kaum lansia
di era pandemi
adalah hari-hari penuh juang
apalagi para lansia komorbid
yang rentan terpapar
mereka sangat hati-hati dalam menjalani kehidupan
mereka amat taat prokes
mereka taat minum obat
menenggak vitamin
dan menikmati buah segar
mereka menghabiskan
kerutinannya
di rumah

semua mereka
rindu hari minggu
mereka rindu berpaduan suara
rindu berbagi pengalaman hidup
mereka inginkan ibadah yang smart
tidak bertele-tele
tidak membopong umat meninggalkan dunia dan
memasuki surga
lewat nyanyian dan doa
yang membuat umat dalam suasana trans
Ibadah cukup satu jam
tidak 2, 5 jam yang amat melelahkan
dan menjemukan

kotbah pendek
to the point
tidak ngalor ngidul yang menyimpang dari konteks
kotbah 15 menit
yang memberi penguatan iman umat
lebih berharga daripada kotbah 35 menit tanpa fokus

umat beriman yang beribadah minggu
rindu kotbah bernutrisi
kotbah yang mengubah menggugah
menggubah
membuat hidup
berbuah
hidup yang takredup.

Jakarta, 3 September 2022/7.17

Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun