Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahasa: Cermin Budaya Bangsa

15 Juli 2022   21:22 Diperbarui: 15 Juli 2022   21:27 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pidato|sumber: inc.com

BAHASA: CERMIN BUDAYA BANGSA

kekayaan dan keunggulany manusia terletak antara lain
pada kemampuan
kebahasaan
meramu dan meracik bahasa
menjadi narasi-narasi
yang mampu menggetarkan jiwa
menyalakan spirit visioner
yang prospektif
menuju masa depan berpengharapan

dalam dunia yang makin maju di era disrupsi
bahasa-bahasa gaul dengan penutur kaum milenial
makin berkembang
bahasa gaul dicipta agar mereka dipercaya memiliki dunia sendiri
tanpa intervensi pihak lain
mereka bicara tentang bete, boring, anjay, bokap,kepo dan sebagainya
yang maknanya takbisa ditangkap sepenuhnya oleh publik diluar kelompok mereka

di ruang publik
kerancuan bahasa acap terjadi tanpa orang mau peduli
orang sibuk mengurus aplikasi agar bisa beli minyak goreng atau pertalite
mereka biarkan
para komentator tv
tak mengerti beda faksi fraksi fiksi
takmau tahu
beda kata " adalah"dan "merupakan"
walau komentator tv dari jombang bukan dari kupang
ia taksanggup bedakan antara kata "kita"dan "kami"
bahasa nasional kita kurang mendapat apresiasi memadai dari banyak orang
padahal bahasa
adalah salahsatu keunggulan umat manusia
bahasa adalah
wujud ekspresi pemikiran dan kedirian manusia
pada awalnya adalah "kata"
maka kata adalah sebuah power
power yang merangkul dan bisa juga menindas
di zaman orde baru
orang mengerti makna kata "diamankan" atau "disukabumi"kan
wow menyeramkan
dan tidak memanusiakan manusia

 televisi dan medsos kini dipenuhi dengan banyak kata dan akronim yang menyinggung dan menyentuh dimensi moral
dan aspek esoteris manusia
kata "pelecehan  seksual","pencabulan" ,"pelakor"
setiap hari muncul dalam berita dan running text televisi
itu semua sejatinya kasus-kasus yang terjadi
di sebuah negeri besar model negeri kita
artinya kesemua itu bukan "gerakan massal"yang melibatkan ratusan juta warga sebuah negeri

bahasa adalah
cermin budaya bangsa
bahasa adalah penanda tingginya keberadaban bangsa
bahasa adalah salahsatu keistimewaan dan keunggulan umat manusia
mari berbahasa standar yang mengagungkan manusia
dan yang kulminasinya:.memuliakan nama Tuhan
Khalik Pencipta Semesta Alam.

Jakarta, 15 Juli 2022/pk4.30
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun