Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita Bisa Rapuh Tapi Tak Boleh Jatuh

3 Juli 2022   17:33 Diperbarui: 3 Juli 2022   17:44 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jatuh | sumber: stock.adobe.com

KITA BISA RAPUH TAPI TAKBOLEH JATUH

diksi "jatuh" itu sangat populer
di negeri kita
jatuh dalam arti

biasa, riil konkret
juga jatuh
dalam arti kiasan
dalam arti metafora

dulu di kampung
orang biasanya
sangat merindu durian yang jatuh
dari pohon
durian jatuh
relatif lebih harum dan manis
kita kenal peribahasa
'seperti mendapat durian rutuh'

dalam arti konkret
diksi "jatuh"
banyak kita temukan
dalam percakapan keseharian

buah embacang jatuh
buah kebembem,
nangka, sawo kadang jatuh
jika sudah terlalu masak

saat ku masih remaja beberapa kali
tetanggaku jatuh dari pohon kelapa
lalu ayahku ikut memberi obat
buatan sendiri

diksi "jatuh" dalam arti kiasan cukup banyak melimpah dalam narasi-narasi
yang hidup dalam lorong-lorong kehidupan kita
jatuh sakit
jatuh harga
jatuh miskin
jatuh omong
jatuh cinta
jatuh karena ada kasus( korupsi, perkawinan, dan sebagainya)
ada peribahasa
yang cukup populer
"sudah jatuh tertimpa tangga"

diksi "jatuh"belum lama ini jadi trending topik di
medsos
ada anggota parlemen yang jatuh sesudah membaca laporan di gedung parlemen
ada pejabat yang akan dijatuhkan karena perbuatannya melawan kode etik
ada pejabat yang didorong untuk jatuh karena telah beberapa tahun
takmampu menangkap DPO

jatuh dan jatuh itu sesuatu yang bisa saja terjadi
buah-buahan masak di pohon juga bisa jatuh
dan rasanya malah lebih maknyus
dari yang di peram dengan karbid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun