Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hidupi Usia Tua dengan Sukacita

29 Januari 2022   12:20 Diperbarui: 29 Januari 2022   12:21 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua | sumber : flickr.com

HIDUPi USIA TUA DENGAN
SUKACITA

gerimis kecil menetes dari
langit kelabu
awan hitam
menggantung liar
memenuhi kaki langit
nyaris persis dengan apa
yang di prediksi
bmkg kemarin siang
dua hari ini tubuhku selalu saja menggigil
tatkala angin dingin yang lembut
menerpa tubuh
yang berangkat rapuh
tua dan renta

tubuh yang lemah
acap membuat hidup taklagi produktif
gerakan cepat
gesit
trengginas
energik
takmampu lagi
diwujudkan
dalam dunia nyata
kecuali dalam mimpi-mimpi
atau ide-ide platonis yang sempat tersisa
di dinding-dinding memori

memasuki usia
enam puluh tahun
perubahan besar terasa
menghinggapi
tubuh
metabolisme tubuh berubah
signifikan
katarak mengoyak
kuping taklagi
berfungsi optimal
bagian-bagian tubuh yang lain
mengalami
penurunan fungsi
daya pikir, daya ingat
ikut berubah

kadang realitas seperti ini menjadi semacam hambatan dalam merengkuh kehidupan
hanya iman kepada Tuhan
yang kuat dan tangguh
yang menyadarkan kita bahwa usia lanjut
dan kondisi fisik yang menurun
adalah sesuatu yang manusiawi
yang mesti disyukuri

hidupi usia tua
dengan sukacita
dengan iman
kukuh dan tangguh
hindari keluhkesah
komplain
bersungutsungut sambil meratapi kehidupan
kita mesti bersyukur kepada Tuhan
karena Ia telah
mengutus kita
masuk ke dalam
dunia
menebar cinta kasih
memberitakan
kabar sukacita
bagi dunia
bahwa Allah itu
Kasih adanya
dan kita semua
menjadi saksi hidup tentang Allah yang Maha Kasih
andai nanti
kita meninggalkan dunia fana
di renggut omicron
atau gagal jantung
gagal ginjal
diserang ca
atau sebab apapun
kita tetap bersyukur dan bersukacita
karena Tuhan
pernah mengutus kita
bergelut ditengah dunia
membangun
kemanusiaan baru!

Jakarta, 28 Januari 2022/pk 16.46
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun