Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Andai Nanti Ku Mati

7 Januari 2022   10:54 Diperbarui: 7 Januari 2022   10:56 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*ANDAI NANTI KUMATI

oleh Weinata Sairin

andai nanti 'ku mati
dililit Covid-19
atau serangan jantung bronchopneumonia, kanker otak
kanker prostat, atau sebab apapun
tak usah bersedih berurai air mata
mati adalah kepastian yang pasti
malah hidup sendirilah yang penuh ketakpastian.

covid-19 telah membunuh ribuan orang
covid-19 merenggut nyawa siapa saja
tanpa diskriminasi
tenaga kesehatan negarawan rakyat jelata
terpapar dan terbunuh  mengenaskan

andai nanti 'ku mati
dihantam covid-19
atau akibat apa pun
ikhlaskanku pergi dari dunia fana

aku yakin Tuhan membawaku ke rumah-Nya
memasuki era kekekalan

pakaikan toga kependetaan di jasadku
kidungkan lagu-lagu gerejawi
mengantar perjalananku yang panjang

pelihara buku karyaku puisiku dan semua tulisanku
wariskan kepada gereja dan sekolah teologi

andai nanti 'ku mati
direnggut covid-19 atau apa pun
jangan tampilkan suasana duka
kenakan baju putih dan dirikan tenda putih
seputih hati kita memasuki era hidup kekal.

Sumber : Buku "Lamentasi-lamentasi Dari Bumi Pandemi", Weinata Sairin,BPK Gunung Mulia, Jakarta,2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun