Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayi Kudus dari Betlehem

26 Desember 2021   20:17 Diperbarui: 26 Desember 2021   20:29 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palungan | sumber: ehots.org

BAYI KUDUS DARI BETLEHEM

hari-hari ini NKRI diwarnai oleh simbol-simbol natal
atribut natal
aksesoris natal
pohon natal kontekstual
dari bahan-bahan plastik
kotak-kotak obat covid
menghiasi loby-loby hotel
mal atau kantor
natal ditengah rasa galau
dan takut terhadap covid atau omicron
tetap saja meriah
menjadi hari raya bagi masyarakat umum

Yesus Kristus
bayi kudus yang lahir di kampung betlehem
dikandang domba
menjadi trending topik
bayi yang dicari
ahli-ahli ilmu falak itu
dan dinubuatkan akan menjadi orang besar
ternyata dibaringkan dipalungan
dan dibungkus
kain lampin
benda-benda itu digunakan karena tuntutan kebutuhan
tanpa harus mengecek kualitas sterilnya

bayi kudus dan mulia
dari kampung betlehem
mengusung energi dan power baru
bagi kemanusiaan
bayi kudus betlehem
bukanlah bayi ajaib
bayi rekayasa dan sensasional
yang pernah lahir dan menghebohkan
seluruh jagat nusantara

bayi kudus betlehem
yang proses mengada dan kelahirannya
nir standar dan
non sop
adalah wujudnyata inkarnasi Allah
yang mengosongkan diriNya
lalu mengambil rupa seorang hamba
mewujud dalam bentuk
bayi Yesus Kristus

Dialah bayi pembuat sejarah baru
ia mereposisi
tata kehidupan
umat manusia
secara mondial
ia membarui berbagai struktur
yang selama ini
mengembargo
elaborasi spiritualitas umat manusia
ia memanusiakan manusia
ia memposisikan manusia sebagai ciptaan baru
yang pada roh dan batinnya
tertoreh kasih sayang, empati
dan belarasa

bayi kudus betlehem
membuka horison baru bagi sejarah umat manusia
di dunia fana
ia memancarkan terang ilahi
bangsa yang diam di negeri kekelaman
diatasnya memancar sinar terang
dan mereka semua melantunkan
mazmur sukacita

bayi kudus betlehem
memanggil semua insan yang tengah melakukan ziarah panjang :
kesegenapan mereka dari beragam usia
tanpa memandang sara, gender, ikatan primordialistik
mereka dari berbagai profesi, kompetensi,
para lansia
mereka yang berkebutuhan khusus
dan keseluruhan  umat manusia
dalam keragaman potensi
untuk membangun kebersamaan
menyatutubuh
memberi kontribusi terbaik
bagi kemaslahatan bangsa
demi penguatan
NKRI!

Jakarta, 26 Desember 2021/pk.17.23

Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun