Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Narasi-narasi Berisi Diksi Bervisi

26 Desember 2021   16:38 Diperbarui: 26 Desember 2021   19:18 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedang berpidato | sumber : coms.ku.edu

NARASI-NARASI BERISI DIKSI BERVISI

hidup manusia
sejatinya dipenuhi narasi-narasi
bermacam ragam
di radio, televisi medsos
di ruang publik
dirumah-rumah ibadah
narasi-narasi di koran konvensional dan atau tv digital
penuh sesak dengan kejahatan, pembunuhan,
hasrat mudarat guru agama
kepada santriwati
penipuan
survei politik
di medsos lebih gaduh lagi
ada polemik apologetik seputar agama
ada kesaksian mereka yang pindah agama
karena pernikahan
atau mendapat
hidayah
dan sebagainya
dan sebagainya

acapkali narasi dan diksi
mengotori sanubari
mengoyak tatakehidupan
yang nyaman dan aman
diksi-diksi gaul
non kbbi
nyaris menguasai pangsa pasar
kadang menimbulkan distorsi linguistik

kemuliaan umat manusia
dan keunggulan
nya
terletak pada aspek kebahasaan
pada diksi dan narasi
ditengah dunia
yang sangar, jahat dan luka menganga
dikoyak diksi dan narasi hujatan dan kebencian
para tokoh masyarakarat
lembaga keagamaan
civil society
mesti
makin kuat mengumandangkan diksi narasi bervisi
santun dan elegan
mewarnai negeri

diksi narasi yang bervisi
mesti menguasai
kedirian setiap insan indonesia

hindarkan
tanggalkan
diksi-diksi
nir makna
yang mengusung luka
yang melahirkan kebencian
yang mengoyak
kemajemukan
dan persatuan bangsa
yang beraroma sara

spirit natal
roh tahun baru
harus menjadi
titik berangkat utama
untuk terus bergerak
menyuarakan narasi-narasi
dan diksi bervisi
menuju sebuah NKRI
yang adil, modern, bersatu  berkeadaban
dan diberkati Tuhan.

Jakarta, 26 Desember 2021/pk.7.29
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun