Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tatkala Angin Desember Manjamah Ramah

2 Desember 2021   05:30 Diperbarui: 2 Desember 2021   07:21 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TATKALA ANGIN DESEMBER
MENJAMAH RAMAH

tanpa terasa
kita telah dipapah Tuhan
memasuki bulan terakhir
tahun duaribu duapuluh satu
kita semua selama hampir
dua tahun penuh
tenggelam dalam kubangan corona
virus mematikan
yang telah
membunuh ribuan korban
dalam sunyi dan senyap

bulan desember
yang dingin
dengan rintik hujan
yang jatuh menikam bumi perlahan menghunjam
selalu hadir
mengusung
beribu memori indah
dari file-file berkas kehidupan masa silam
yang terekam kuat dalam ingatan

kisah-kisah dua insan yang berjuang tanpa lelah merekatkan talikasih
dalam bingkai
perkawinan
yang Tuhan telah desain
dan ikatkan
dalam
dalam ibadah pemberkatan gereja

catatan-catatan
tentang kasih setia Tuhan yang terusmenerus mengalir melimpahi bejana kehidupan
kesaksian tentang kehadiran kuasa transenden
dalam pergulatan insan manusia
menggapai kehidupan yang
lebih berkualitas

di bulan desember
saat-saat menjelang akhir tahun
ditengah suasana masa-masa adventus
yang terasa sakral dan kudus
kenangan-kenangan itu kembali hadir
mengoyak tubuh

ada tawaria dan isaktangis
yang hadir mewarnai perjalanan setahun ini
itulah dinamika kehidupan
dinamika seperti itu
adalah pembelajaran berharga bagi setiap insan
yang bergulat di dunia fana
insan beriman
pasti tetap tegar kekar tangguh trengginas
melanjutkan
perjalanan
menuju terminal
penghabisan.

Jakarta, 1 Desember 2021/pk. 16.23
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun