Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan Allah Penuntun Umat Tak Pernah Lelah

21 November 2021   08:16 Diperbarui: 21 November 2021   08:17 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan panjang | sumber : https://watv.org

kita manusia Indonesia adalah makhluk yang berTuhan
makhluk yang tunduk dan beriman kepada Tuhan Allah
entah  berapa kali dalam sehari
nama Tuhan disebut
berapa kali nama Allah dipanggil
sebagai manusia fana
kita percaya kepada Tuhan
Tuhan adalah nama generik dari kuasa transenden
sebab itu istilah Ketuhanan Yang Maha Esa
digunakan oleh negara
sebagai umat beragama yang beriman.dan bertakwa
kita wajib mengaku bahwa kita menyembah Tuhan Allah
bukan tuhan yang lain
yang dipercaya
oleh warga bangsa zaman baheula
tinggal di pohon-pohon
besar
di zaman animisme dan dinamisme
tatkala manusia
diikat kuat oleh
spirit barbarisme

sebagai makhluk yang beragama
kita yakin
bahwa hidup umat manusia dituntun dan dibimbing oleh Tuhan Allah
melintasi sejarah
melewati abad dan zaman
di zaman perang
di masa damai
di zaman dan abad-abad kegelapan
di era pandemi
Tuhan hadir mengawal umat ciptaanNya

kata sahabatku
jebolan universitas tersohor di hamburg
Tuhan Allah itu
omnipoten
keberadaanNya dan mengadaNya
tidak dibatasi
tempat
Ia hadir dan hadir dimanapun
takbisa ditangkap dan dikurung di satu tempat
sohibku juga bilang dalam sebuah tausyiah
bagi para mahasiswa
Tuhan Allah itu
transenden dan imanen
Ia berada dalam ketinggian yang kudus dan tiada tersentuh
tapi Ia juga bisa berada disini dibumi yang luka dan ternoda
bergelut bersama
umat manusia
berjuang bagi hadirnya dunia yang lebih humanis dan civilise

mestinya hidup kita dilumuri dan diperciki kebahagiaan tiada ternilai
kita tidak hidup sendiri
luntang lantung
di dunia mahaluas dan perkasa
kita dituntun tangan Tuhan
kita diterangi sinar ilahi
kita digendongNya
tatkala lutut kita lunglai terkulai dilumat
osteoporosis
Ia selalu ada agar kita berada dan mengada
kita berada dan mengada bukan hanya untuk diri kita, clan kita, fraksi kita, almamater kita, kesatuan kita
tetapi juga untuk mereka
siapapun itu
yang perlu berada dan mengada
mengelola dunia fana
demi kemaslahatan
seluruh ciptaanNya

kita akan terus berjalan
dan berjalan
setia kepada firmanNya
menuju hidup abadi di keabadian
di sebuah dunia baru yang nir waktu
yang takkenal
diksi expire
entah kapan.

Jakarta,21 November 2021/pk 3.15
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun