Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ada Duka Menyayat Luka

30 September 2021   06:37 Diperbarui: 30 September 2021   06:52 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabam Sirait | Sumber: megapolitan.kompas.com

ADA
DUKA
MENYAYAT LUKA

ada awan duka
hitamlegam mewarnai langit
negeri hari-hari ini

ada narasi lamentasi mengoyak sepi
tetes gerimis
mengalirkan duka
menerpa tubuh terluka

maut datang juga
menjemput kefanaan
tanpa risih
tanpa gundah
tanpa rasa apapun
ia bekerja dalam senyap
bagai robot
dan merampungkan semuanya sesuai
dengan protap dan standar baku
menafikan derai airmata
atau batin yang menjerit
mengenaskan
maut bekerja
full profesional

requiescat in pace
rest in pace
pejuang gagah berani, beriman tangguh, nasionalis paripurna
diplomat sejati
seniorku yang kubanggakan
bapak sabam sirait

rabu 29 september
pukul 22.37
Tuhan Allah merangkulnya dalam kasih
menggendongnya
dan membawanya
dalam senyap
kerumahNya yang
baka
rumah abadi penuh syalom
di dalamnya takada lagi duka dan air mata
ruang keabadian
dilimpahi orang-orang suci
yang memuji nama Tuhan tiada henti
di ruang kebadian
tiada lagi diskusi apapun
takada polemik
takada interpelasi
takada diksi-diksi
bermuatan tendensius
semuanya indah, cool, amazing
seluruh umat bersujud dengan hati tulus
memuji yang ilahi

85 tahun Tuhan mengutusnya membangun sejarah baru di negeri ini
kepiawaian dalam berinteraksi
rendah hati  sikap penuh empati
spiritualitas yang cerdas bernas berkualitas
membawa sosok
sabam sirait berkontribusi optimal di beragam institusi
di banyak level dan dalam beberapa episode

ia adalah sosok yang selalu mampu membuat terobosan ditengah kebuntuan yang membelenggu
ia figur lintas agama, lintas fraksi, lintas denominasi, lintas generasi, lintas ideologi
ia mampu merangkul kesemuanya tanpa kehilangan identitas diri
takheran jika dianugerahkan Bintang Maha Putera Utama oleh negara

seorang putera
bangsa terbaik
telah meninggalkan kita
ia mewariskan spirit persatuan dan kesatuan bangsa
yang mesti kita rawat dan elaborasi
ditengah dinamika yang terjadi
Indonesia berduka
awan hitam menggumpal kelam dilangit NKRI
akankah lahir sabam sirait sabam sirait yang baru
untuk mewujudkan
Indonesia baru
yang damai, adil, bersatu dan berkeadaban?

Jakarta, 30 September 2021
Pk..5.29
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun