Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Lurus, Jalan Menuju Kehidupan

25 September 2021   13:37 Diperbarui: 25 September 2021   13:53 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Tol | Sumber : economy.okezone.com

JALAN LURUS, JALAN MENUJU KEHIDUPAN

hidup itu hampir selalu diberi metafora sebuah perjalanan
perjalanan dari
terminal A menuju terminal Z
itu berarti hidup adalah sesuatu yang dinamik, bergerak dan tidak stagnan
hidup takpernah diam
hidup selalu dalam kondisi menuju
tidak duduk manis
menunggu musim
berganti
seperti ketika kita masih dihidup di zaman agraris

ahli teologi menyatakan
manusia di dunia fana itu
sedang berjalan
dari civitas terrena
menuju ke civitas dei
dari kota dunia
menuju ke kota Allah
dari era kefanaan
menuju era ke kekalan

dalam menapaki perjalanan
dari titik yang satu ke titik akhir
manusia di tuntun oleh ajaran agama,
lokal wisdom, aspek-aspek kebudayaan
yang selama ini terekat erat dengan kediriannya

diksi jalan amat dikenal dalam vocabulari agama-agama
ada yang menggunakan
istilah jalan lurus,
jalan delapan
jalan, kebenaran dan hidup
tapi kata jalan itu
menunjuk pada pemaknaan cara
pola, sistem
bukan hanya jalan dalam arti rute, gang, arah

jalan lurus
jalan delapan
jalan dan kebenaran dan hidup
adalah perjalanan
umat yang berdasarkan dan mempraktikkan
ajaran agama
sehingga umat manusia selamat
tiba di era ke kekalan
dan menikmati
hidup abadi
hidup yang takpernah mati

hidup di jalan lurus
adalah hidup suci
tidak korupsi, tidak main hakim sendiri, tidak menipu, tidak melakukn kdrt
tidak memelihara dendam kesumat
hidup yang jauh dari perbuatan negatif yang dilarang agama
dan melawan hukum

mari berjalan di.jalan lurus
sambil mempersiapkan diri memasuki
era keabadian.
Jakarta,24 September 2021/pk 18.40
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun